Editor
KOMPAS.com - Kecamatan Astanaanyar, Bandung, resmi membentuk Satgas Anti Premanisme. Peresmian yang berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Astanaanyar pada Senin (14/4/2025) ini dipimpin langsung Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Satgas yang dibentuk di tingkat kecamatan ini merupakan bagian dari upaya memberantas praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) yang meresahkan masyarakat.
Menurut Farhan, premanisme bukan sekadar masalah kelompok, melainkan soal perilaku menyimpang yang bisa dilakukan oleh siapa saja.
"Premanisme bukan soal organisasi, bukan soal kelompok tertentu. Premanisme adalah perilaku intimidasi, ancaman, pemaksaan demi keuntungan pribadi. Itu bisa dilakukan siapa saja. Maka, kita tidak boleh ragu untuk menindak," ucap Farhan dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Farhan Ungkap Sebab Utama Jumlah Wisatawan Bandung Meleset dari Harapan
Farhan juga menyebut pembentukan Satgas ini sebagai respons atas keprihatinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang sebelumnya menyoroti premanisme sebagai salah satu tantangan utama dalam pembangunan daerah.
"Satgas ini hadir bukan untuk mendiskreditkan siapa pun, tetapi untuk menegakkan ketertiban dan perlindungan warga. Ini bukan tindakan represif, tetapi edukatif, agar warga Bandung hidup lebih tertib, lebih manusiawi," katanya.
Salah satu fokus yang juga disorot adalah persoalan pedagang kaki lima (PKL).
Farhan menegaskan bahwa ia tidak melarang warganya berdagang, tetapi menekankan pentingnya mengikuti aturan yang berlaku.
"Abi moal ngalarang milari nafkah. Tapi kudu ngikuti aturan. Kota ieu lain milik pemerintah, TNI atau Polri tapi milik sadayana warga Kota Bandung. Maka urang atur bareng-bareng
"(Saya tidak melarang mencari nafkah, tetapi harus mengikuti aturan. Kota ini bukan milik pemerintah, TNI, atau Polri, tetapi milik semua warga Kota Bandung. Maka, kita atur bersama-sama)," kata Farhan.
Baca juga: Farhan Ungkap Rencana Penataan Teras Cihampelas, PKL, dan Trotoar Bandung
Ia pun mengapresiasi program inovatif Kecamatan Astanaanyar, yaitu "Kamis dan Jumat Bebas PKL", yang dianggap sebagai langkah positif dalam mengatur aktivitas di ruang publik.
Farhan berharap program ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain di Kota Bandung.
Selain itu, Farhan juga menyinggung area-area yang rentan terhadap praktik premanisme, seperti pasar dan pemakaman.
Ia menyebut bahwa PD Pasar akan dilibatkan dalam struktur Satgas untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lokasi-lokasi strategis tersebut.
"Saya akan cek langsung kecamatan mana lagi yang sudah siap. Setiap minggu kami luncurkan satgas berikutnya. Tujuannya satu: menjadikan Bandung kota yang aman, tertib, dan menyenangkan," tuturnya.
Satgas Anti Premanisme ini terdiri dari gabungan personel TNI, Polri, ASN, serta kepala unit pelayanan teknis (UPT) seperti terminal, pasar, dan pemakaman.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Astanaanyar Bandung Kini Punya Satgas Anti Premanisme, Libatkan Berbagai Unsur, Penulis: Tiah SM | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang