BANDUNG, KOMPAS.com - Wacana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk menghidupkan kembali jalur Kereta Api (KA) Bandung-Ciwidey menghadapi tantangan yang bisa jadi tak mudah.
Jalur yang pernah berjaya di masa kolonial kini telah berubah fungsi.
Ribuan rumah warga telah dibangun di atas rel tersebut, membentang dari Kota Bandung hingga Kabupaten Bandung.
Salah satu contohnya adalah Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang.
Di wilayah itu, tidak sedikit warga yang mendirikan bangunan, baik permanen maupun semi-permanen, di atas bekas lintasan rel kereta api.
Meskipun ada beberapa bangunan yang berdiri bersebelahan dengan bekas rel, sebagian besar justru terletak di atasnya.
Bahkan, terdapat rumah warga yang masih memiliki rel kereta api di dalamnya, meskipun telah ditutup dengan semen.
Di Kampung Ciluncat, bekas rel kereta api tidak hanya dijadikan tempat tinggal.
Warga juga memanfaatkan bekas rel tersebut sebagai jembatan.
Mereka menutup bagian atas rel dengan semen, sehingga menciptakan jembatan yang kokoh di atas bekas rel kereta.
Di lokasi lain, rel kereta juga terputus di tengah karena bangunan warga yang berdiri di atasnya.
Sebagian rel bahkan dimanfaatkan sebagai jalan setapak untuk keperluan sehari-hari.
Pemanfaatan yang serupa juga terlihat di Kampung Cibeureum Jati, Desa Sadu, Kecamatan Soreang.
Jembatan lintasan rel kereta tua yang sudah lama tidak beroperasi kini digunakan warga sebagai jembatan penyebrangan.
Baca juga: KAI Dukung Reaktivasi Rel di Jabar, Atasi Macet dan Tingkatkan Ekonomi Warga
Bagian atas jembatan tersebut telah ditutup dengan semen untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat melintas.