CIANJUR, KOMPAS.com - Bupati Cianjur Wahyu Ferdian menyatakan keprihatinannya atas insiden yang menimpa belasan pelajar yang diduga keracunan setelah mengonsumsi sajian makan bergizi gratis (MBG).
Para korban, yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, tengah mendapatkan perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.
"Jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih ada korban yang berdatangan. Tadi ada 12 siswa dari MAN 1 Cianjur dan beberapa lainnya dari SMP PGRI," kata Wahyu kepada wartawan di IGD RSUD Sayang Cianjur, Senin (21/4/2025) malam.
Baca juga: 16 Siswa di Cianjur Alami Gejala Keracunan Usai Santap MBG
Wahyu mengungkapkan bahwa para korban sedang dirawat oleh tenaga medis, dan dirinya berharap kondisi mereka segera membaik.
"Sedih dan kaget. Anak-anak kita harusnya sekolah, malah mengalami musibah seperti ini," ujar Wahyu.
Meskipun demikian, Bupati Cianjur menegaskan bahwa penyebab pasti keracunan tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca juga: Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan Usai Santap MBG Bertambah Jadi 38 Orang
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Sampel makanan dan muntahan akan diuji untuk mengetahui penyebab keracunan secara objektif," ucapnya.
Selain itu, Wahyu juga menginstruksikan jajaran puskesmas untuk tetap siaga dan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian ini. "Kami sudah meminta pihak sekolah untuk melakukan pendataan," tambahnya.
Seperti diketahui, belasan pelajar dari MAN 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makan siang bergizi (MBG), dan mereka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang