BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, Ningning Hendarsih, mengatakan, pihaknya telah melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada tukang potong hewan kurban atau jagal yang belum bersertifikasi.
Sertifikasi tersebut, kata dia, bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Zakat Nasional (Baznas), dan beberapa pengurus masjid yang ada di Kabupaten Bandung.
"Jadi, adanya sertifikasi halal membantu kepada masyarakat untuk menyediakan hewan kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh)," katanya ditemui di ruangannya, Senin (28/4/2025).
"Mereka yang petugas menyembelih hewan kurban sudah punya sertifikat, betul-betul legalitas formalnya jelas, mereka dilatih bagaimana cara penyembelihan yang baik," tuturnya.
Baca juga: 552 Hewan Kurban di Jateng Terinfeksi Cacing Hati, Ini Penyebabnya
Bimtek tersebut terbilang cukup diminati oleh masyarakat. Pasalnya, dari tahun ke tahun petugas sembelih hewan kurban banyak yang tertarik memiliki sertifikat.
Tahun 2021, bimtek tersebut diikuti 530 orang, tahun 2024 diikuti oleh 300 orang, dan untuk tahun 2025 kegiatan bimtek dilakukan sebanyak dua kali.
Gelombang pertama dilaksanakan pada 24 Februari dengan jumlah peserta 130 orang dan gelombang kedua 27 April kemarin dengan jumlah 100 orang.
Selain itu, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan pelaksanaan pemotongan hewan kurban berjalan dengan lancar.
Salah satunya penempatan petugas postmortem dan antemortem.
Baca juga: Bebas PMK, 274 Ekor Hewan Kurban dari Sumbawa Dikirim ke Bekasi
Saat ini, kata dia, Kabupaten Bandung memiliki petugas medis veteriner sebanyak 12 orang, kemudian paramedik veteriner sebanyak 23 orang, dan staf bidang sebanyak 4 orang.
Kendati jumlah tersebut jauh dibandingkan luas wilayah Kabupaten Bandung, pihaknya memastikan optimalisasi semua petugas.
"Kami juga diperkuat dengan adanya 10 unit pelaksana teknis (UPT) pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tersebar di 32 kecamatan," ujarnya.
Selain itu, jelang pelaksanaan Idul Adha yang jatuh pada 9 Juni 2025 mendatang, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.
Berdasarkan data tahun 2024, dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebanyak 29.816 ekor, sedangkan populasi ternak hewan kurban untuk tahun ini sebanyak 30.050 ekor yang terdiri dari 12.097 ekor sapi, 17.556 ekor domba, 311 ekor kambing, dan 86 ekor kerbau.
"Jadi, hari H kami akan periksa kesehatan hewan kurban di lokasi pemotongan hewan kurban, kemudian kami juga akan melakukan pengawasan di area pemotongan hewan kurban agar sesuai dengan standar dan syariat Islam," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang