BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih mengkaji rencana program pendidikan semi militer bagi warga dewasa yang kerap berbuat onar di lingkungannya. Program ini dirancang sebagai pembinaan bagi pelaku pelanggaran ringan agar tidak terjerumus lebih jauh dalam tindakan kriminal.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih fokus menjalankan program serupa untuk siswa bermasalah. Program pendidikan berkarakter tersebut sudah diterapkan di dua daerah, yakni Kabupaten Purwakarta dan Kota Bandung, dan telah diikuti ratusan murid.
"Yang bikin onar nggak bisa dihukum, kalau tidak pidananya ringan masuk Lapas divonis enam bulan, asalnya nyuri ayam nanti jadi nyuri sapi," kata Dedi seusai menghadiri kegiatan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/5/2025) malam.
Dedi menilai, jika warga pelanggar hukum ringan dibiarkan begitu saja tanpa pembinaan, dikhawatirkan mereka akan terjerumus pada tindakan pidana yang lebih berat di kemudian hari.
Untuk pelaksanaannya, Dedi berencana melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian di tingkat daerah.
"Saya akan kerja sama dengan Polda Jabar, Polres Metro dan Polres seluruh kabupaten/kota untuk nanti terjaring orang dewasa masuk ke pusat pelatihan TNI," ujarnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan semi militer, peserta program akan disalurkan ke berbagai bidang pekerjaan, seperti buruh bangunan, petugas kebersihan, hingga petani. Penghasilan mereka akan langsung disalurkan ke keluarga masing-masing.
"Nanti disiapkan pekerjaan jadi tukang sapu, kuli bangunan, kemudian jadi petani, dan gajinya akan dikirim ke keluarganya," kata Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Sekolah Khusus untuk Siswa Lulusan Barak Militer
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang