CIREBON, KOMPAS.com - Pencarian hari keempat korban longsor tambang batu di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dihentikan lebih awal pukul 16.00 WIB, Senin (2/6/2025) petang.
Penghentian ini berkaitan dengan potensi longsor susulan yang kian masif terjadi.
Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Letkol INF Mukhammad Yusron, menyebut bantuan alat Total Station dari tim inspektur tambang Kementerian ESDM berjalan efektif.
Sejak Senin pagi, mereka melakukan pendeteksian terhadap kondisi area longsor.
Baca juga: Update Longsor Gunung Kuda Cirebon: 2 Jasad Ditemukan, Total 21 Tewas
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdeteksi patahan di tebing sisi barat yang terus bergerak.
Retak yang semula kecil bertambah hingga tiga sentimeter, dan kini sore hari, mencapai lima sentimeter.
"Kami hentikan lebih awal karena ada asesmen dari tim inspektur tambang yang mendeteksi adanya pergerakan pergeseran tanah sebanyak lima sentimeter. Kami sepakati bersama karena lonjakan intensitasnya, dan juga terus bergerak, pencarian kami hentikan lebih awal," kata Yusron saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (2/6/2025) petang.
Yusron menyebut pergerakan tanah di tebing atau lereng itu sangat membahayakan sehingga harus diantisipasi lebih awal.
Bahkan, berdasarkan catatan hari ini, sudah ada lima longsor susulan yang terjadi sejak Senin pagi hingga siang.
Baca juga: Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Pencarian hari keempat ini juga sempat dihentikan pada siang tadi lebih awal.
Kondisi longsor susulan yang terjadi berulang kali dan sangat rentan ini menjadi salah satu kendala selama proses pencarian berlangsung.
Selain itu, Yusron menerangkan, pada pencarian hari keempat ini, tim evakuasi sudah mulai kesulitan dalam identifikasi awal di lokasi.
Ini terjadi karena tiga hal: rusaknya sidik jari, bagian rahang, hingga aksesori yang melekat di tubuh korban.
Tiga hal ini adalah beberapa cara dan langkah awal untuk mengidentifikasi korban di lokasi awal.
Ketika tiga hal ini tidak selesai, identifikasi lanjutan dilakukan oleh tim DVI Polda Jabar di RSUD Arjawinangun.
Secara keseluruhan, musibah longsor tambang batu Gunung Kuda menelan korban 21 jiwa.
Empat belas korban ditemukan di hari pertama, tiga korban ditemukan di hari kedua, dua korban di hari ketiga, dan dua korban di hari keempat.
Tim gabungan akan kembali melakukan pencarian hari kelima untuk mencari empat orang yang terdaftar di papan posko laporan kehilangan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang