CIREBON, KOMPAS.com – Setiap pagi, Ade berjalan kaki menuju tenda Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di kaki Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Di bawah tenda itu, bersama keluarga dan kerabat lainnya, Ade menanti kabar tentang kakaknya, Heri Santono atau Tono, yang masih tertimbun longsor sejak enam hari lalu.
"Setiap hari saya ke sini, menunggu kabar petugas, pengen cepet ketemu, semuanya ke sini," kata Ade saat ditemui Kompas.com, Rabu (4/6/2025) pagi.
Tono adalah satu dari empat korban longsor yang hingga hari keenam belum ditemukan. Pria berusia 56 tahun itu adalah sopir truk pengangkut material tambang, salah satu yang paling senior di lokasi galian. Ia telah lebih dari lima tahun bekerja di sana.
Baca juga: Pencarian Hari Keenam di Gunung Kuda, Mediasi Penentu Nasib Empat Korban Hilang
Saat kabar longsor menyebar, Ade langsung menuju lokasi. Ia hanya ingin memastikan kabar tentang sang kakak. Tapi harapan itu berubah jadi kabar duka.
"Ya sekeluarga syok, apalagi ibu di rumah sakit terus, seminggu dua kali cuci darah terus, termasuk sebelum kejadian sudah di rumah sakit. Hampir pingsan terus," ujar Ade lirih.
Tono adalah anak pertama dari empat bersaudara. Sejak sang ayah meninggal, ia menjadi tumpuan keluarga. Saat musibah terjadi, sang ibu sedang dirawat karena kondisi ginjalnya yang memburuk dan harus menjalani cuci darah dua kali seminggu.
"Kondisi ibu memang ngedrop. Selain harus cuci darah, mentalnya juga jatuh waktu dengar kabar kakak hilang," tambah Ade.
Baca juga: Cerita Rahmat Saksi Mata Juga Cari Korban Longsor Gunung Kuda: Alat Trouble, Sekejap Kejadian...
Di lokasi evakuasi, truk putih yang biasa dikemudikan Tono sudah berhasil dievakuasi lebih dulu. Namun Tono belum juga ditemukan. Truk itu kini hanya jadi penanda kehadiran sang pengemudi yang belum pulang.
Setiap hari, keluarga datang dengan harapan yang sama: agar Tono segera ditemukan, dalam kondisi apa pun.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang