BOGOR, KOMPAS.com – Dalam rangka merayakan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Pemerintah Kabupaten Bogor mengeluarkan kebijakan insentif pajak sebagai bagian dari festival Kabogorfest 2025.
Salah satu insentif yang diberikan adalah penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi wajib pajak dengan nominal di bawah Rp 100.000.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa pembebasan dan diskon PBB ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki lahan kecil.
"Kami ingin meringankan beban masyarakat. Untuk yang nilai PBB-nya di bawah Rp 100.000, kami gratiskan," ujar Rudy, Kamis (12/6/2025).
Baca juga: Pemkab Pasuruan Hapus Tunggakan PBB Rp 24 Miliar, 43.000 Obyek Pajak Diampuni
Walaupun potensi pendapatan daerah yang hilang diperkirakan mencapai sekitar Rp 21 miliar, Rudy menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari semangat berbagi dan pelayanan kepada warga.
Selain itu, Pemkab Bogor juga menghapus tunggakan pajak bagi warga yang belum membayar PBB sejak tahun 2011 ke bawah.
Namun, ada syarat khusus yang harus dipenuhi, yaitu wajib pajak harus melunasi kewajiban PBB dari tahun 2012 hingga 2025 dalam waktu tiga bulan.
"Bagi yang menunggak lama, kita hapus asal mereka komitmen membayar tahun 2012 sampai 2025. Kita juga kasih diskon sesuai peraturan yang berlaku," tambahnya.
Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat untuk membangkitkan ekonomi daerah.
Rudy menyatakan bahwa semangat gotong royong dan saling bantu menjadi landasan utama dalam pelaksanaan Kabogorfest tahun ini. "Penghapusan pajak ini diharapkan dapat mendorong kepatuhan pajak," kata dia.
Selain menggratiskan PBB, Pemkab Bogor juga memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil.
Sebanyak 500 UMKM dan pedagang kaki lima (PKL) dilibatkan dalam festival yang berlangsung selama 16 hari, dari 11 hingga 26 Juni 2025.
"UMKM-UMKM ini tidak hanya dari OPD, tapi juga dari masyarakat langsung. Ini jadi salah satu cara kita menggerakkan ekonomi bawah," ungkap Rudy.
Festival ini juga menjadi ajang pertunjukan bagi berbagai kelompok masyarakat, termasuk Karang Taruna, kelompok ibu-ibu, hingga komunitas otomotif.
Seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor turut berpartisipasi dalam acara karnaval budaya (helaran), yang menurut Rudy merupakan bentuk konkret pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.
"Dengan begini, ekonomi masyarakat di bawah bisa tumbuh dan hidup," ucapnya.
Baca juga: Warga Bengkulu Keluhkan Kenaikan Pajak: Dari PBB hingga Kendaraan Naik Drastis
Kabogorfest 2025 diharapkan menjadi salah satu ajang budaya dan pelayanan publik terbesar di Kabupaten Bogor.
Pemerintah berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha lokal, tetapi juga mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang