BANDUNG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui bahwa wilayahnya masih kekurangan sekolah setingkat SMA dan SMK, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Ia menyebut sejumlah daerah seperti Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor sebagai wilayah yang kekurangan sekolah menengah.
"Kenapa kekurangan sekolah? Karena selama ini Pemerintah Provinsinya kurang membangun sekolah dan kurang membangun ruang kelas," ucap Dedi dalam Rakornas APINDO di El Hotel Bandung, Kota Bandung, Selasa (5/8/2025).
Pernyataan itu disampaikan Dedi menanggapi kritik anggota DPR RI Atalia Praratya, yang menyoroti banyaknya jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah negeri di Jabar.
Dedi menilai kondisi tersebut terjadi karena keterbatasan infrastruktur pendidikan, yang menurutnya berasal dari arah belanja pemerintah provinsi di periode sebelumnya.
"Gitu kan belanjanya banyak, dibelanjain teknologi informasi. Kan baru sekarang bangun ruang kelas yang banyak," katanya.
Dalam catatannya, hanya 38 unit sekolah baru yang berhasil dibangun selama lima tahun terakhir, sebuah angka yang menurut Dedi terlalu sedikit jika dibandingkan kebutuhan yang ada.
Saat ditanya apakah kritik tersebut mengarah pada kepemimpinan Gubernur sebelumnya, yakni Ridwan Kamil, Dedi memilih tidak menjawab secara jelas.
"Saya enggak tahu, sebelumnya apa," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang