BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan sebanyak 4.500 tenaga kerja lokal yang telah menjalani pelatihan akan segera bekerja di pabrik mobil listrik BYD di Kabupaten Subang pada September 2025 ini.
“Dalam dua minggu ke depan saya juga akan memberikan sertifikat pada 4.500 anak-anak yang lagi saya persiapkan untuk kerja di BYD,” kata Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Ia menjelaskan, calon tenaga kerja di pabrik otomotif asal Tiongkok itu sebelumnya diberikan pelatihan. Langkah ini menjadi bentuk komitmen Pemprov Jabar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil.
Ke depan, Dedi menyebut tenaga kerja lokal yang telah disiapkan juga dapat diserap oleh industri strategis lain, khususnya sektor otomotif listrik yang tengah berkembang di Indonesia.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ingatkan BYD: Sawah Hilang Harus Diganti
Selain itu, pemenuhan tenaga kerja lokal yang terampil juga disebut sebagai bentuk pelayanan nyata pemerintah kepada investor.
“Jadi hari ini satu, saya mencoba membuka investasi untuk ramah masuk di Jawa Barat. Saya ngurus perizinannya tidak boleh berliku-liku dan berlama-lama. Saya ngurus bagaimana keamanannya dipastikan aman. Tidak boleh ada premanisme. Negara harus hadir dalam setiap hal,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah harus hadir sejak awal untuk membaca kebutuhan investor, menjemput peluang, dan memfasilitasi proses yang mempercepat tumbuhnya sektor industri.
“Pemerintah harus punya rencana itu. Dalam setiap waktu dia harus bisa membaca, menjemput, membaca, menjemput, membaca, menjemput,” kata Dedi.
Baca juga: Polda Jabar Jamin Keamanan Pembangunan Pabrik BYD Subang, Siap Lindungi dari Premanisme
Meski demikian, ia mengakui masih ada sejumlah kendala, salah satunya keterlambatan perizinan dan urusan lahan yang kerap menghambat realisasi investasi.
Dedi mencontohkan persoalan lahan yang dialami dua investor otomotif, BYD dan Vinfast, terkait status lahan pertanian di Subang yang tak kunjung tuntas dalam sepuluh bulan terakhir.
“Kayak kemarin saya menemui Menteri Pertanian, itu kan problemnya lama banget mungkin sudah 10 bulan ke belakang enggak selesai-selesai. Saya take over langsung bertemu menteri cari solusi,” ujarnya.
Dedi berharap Jawa Barat dapat tumbuh sebagai provinsi ramah investasi sekaligus mampu mencetak tenaga kerja profesional yang dibutuhkan industri masa depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang