Editor
BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat resmi memperkenalkan layanan feeder Metro Jabar Trans (MJT) sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan transportasi publik di wilayah Bandung Raya.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dhani Gumelar mengatakan, layanan ini merupakan kelanjutan dari program Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan ramah masyarakat.
“Program melalui skema by the service atau pembelian layanan ini ingin merubah skema pengelolaan angkutan umum khususnya bus di Indonesia termasuk salah satunya di Bandung Raya,” ujar Dhani di Kantor Bank Indonesia Jabar, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Hadirkan Transportasi Terintegrasi, Pemprov Jabar Ganti BRT Menjadi MJT
Dhani menjelaskan, dalam skema baru tersebut, pemerintah memberikan pembayaran langsung kepada operator bus sebagai kompensasi atas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Kalau dulu itu Kementerian Perhubungan sifatnya pembelian bantuan teknis. Nah, mulai tahun 2019 atau 2020 itu skemanya berubah menjadi by the service atau pembelian layanan. Ini akan terus dilanjutkan sampai lima tahun ke depan dan saat ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya dikutip dari Tribun Jabar.
Pada kesempatan yang sama, Dhani mengungkapkan, Metro Jabar Trans menjadi pelopor penerapan sistem QRIS Tap pertama di sektor transportasi umum.
“Metro Jabar Trans saat ini menjadi pelopor dalam penerapan sistem QRIS TAP pertama di layanan transportasi umum yang menghadirkan kemudahan transaksi nontunai yang cepat, aman, dan efisien bagi masyarakat,” kata Dhani.
Penumpang cukup mendekatkan gadget yang memiliki fitur NFC ke alat pemindai di dalam bus untuk melakukan transaksi.
Sementara bagi pengguna yang belum memiliki NFC, pembayaran tetap bisa dilakukan menggunakan kartu e-money.
Layanan feeder MJT sendiri sudah beroperasi hampir satu bulan terakhir. Feeder ini menggunakan kendaraan berukuran lebih kecil, sekelas angkot, namun dengan standar pelayanan yang sama seperti armada utama MJT.
“Untuk tahap awal, kami meluncurkan tiga rute feeder, yaitu Jalan Soekarno Hatta–ABC, Cicadas–Elang, dan Soreang–Ciwidey. Kami usahakan nanti di tahun berikutnya akan coba kita tambah lagi layanannya,” ujarnya.
Baca juga: Feeder Trans Semarang Tabrak Orang hingga Tewas, Pemkot: Kami Akan Kumpulkan Para Kepala Operator...
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Muhamad Nur, menjelaskan QRIS TAP adalah pengembangan dari sistem pembayaran berbasis QR yang memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC).
“QRIS TAP merupakan pengembangan terbaru dari sistem QRIS yang memanfaatkan teknologi NFC. Melalui QRIS TAP, transaksi hanya membutuhkan waktu sekitar 0,3 detik, memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih cepat, efisien, dan handal, sekaligus memperkuat keamanan data,” kata Muhamad Nur.
Ia menambahkan, inovasi ini mendukung strategi nasional transformasi digital sistem pembayaran menuju Indonesia Emas 2045.
“Jumlah pengguna QRIS di Jawa Barat telah mencapai 12,7 juta orang, sementara jumlah merchant menembus 8,7 juta. Volume transaksi pun tumbuh 213,39 persen year on year, dengan nominal mencapai Rp148,95 triliun,” paparnya.