Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tidak Terima PPKM Diperpanjang, Sekarang Saja Tidak Ada Solusi, Bagaimana Kami Bertahan Hidup"

Kompas.com - 20/07/2021, 12:47 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) Jalan Cikapundung Barat, Bandung, Jawa Barat, meminta solusi kepada pemerintah untuk nasib mereka selama PPKM Darurat.

Sebab, selama PPKM Darurat diberlakukan, PKL Cikapundung yang terdiri dari pedagang kuliner, pedagang stempel, dan pedagang buku sudah tidak berjualan, baik siang mau pun malam.

Akibatnya, para pedagang itu pun tidak memiliki pendapatan selama itu. Mereka pun tidak setuju apabila PPKM nantinya diperpanjang.

"PPKM diperpanjang kami tidak menerima. PPKM sekarang saja tidak ada solusi buat kami. Bagaimana kami bisa bertahan hidup," kata salah satu pengurus Paguyuban PKL Cikapundung Barat, Nandang Mulyana, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Ini Alasan Pria Berbadan Tegap yang Videonya Viral Terobos Penyekatan dan Melawan Polisi

Ia pun meminta kepada pemerintah untuk memikirkan nasib mereka jika membuat suatu kebijakan.

"Tolong pemerintah kalau bikin kebijakan kita juga dipikirkan dampaknya kami semua paham dengan kondisi ini dan kami juga sangat mendukung dengan kebijakan pemerintah, tapi tolong diseimbangkan dengan nasib kami," ujarnya.

Baca juga: Jeritan PKL Cikapundung, Kibarkan Bendera Putih Tak Bisa Jualan Selama PPKM Darurat

Keluhkan penutupan jalan

Ilustrasi penutupan jalanpittsburgh.cbslocal.com Ilustrasi penutupan jalan

Kata Nandang, selama PPKM Darurat ada beberapa pedagang yang memaksa untuk berjualan pada siang hari. Namun, penutupan jalan menjadi masalahnya.

Sebab, pedagang kuliner yang biasa menggunakan pesan antar online tidak bisa diandalkan karena driver tidak bisa mengambil makanan yang dipesan lantaran jalan ditutup.

Akibatnya, banyak yang memilih cancel karena akses jalan banyak yang ditutup.

"Driver banyak yang bingung masuknya lewat mana. Makanya banyak yang di-cancel karena jalur masuk semua ditutup," ungkapnya.

Baca juga: Pria Berbadan Tegap yang Videonya Viral Terobos Penyekatan dan Melawan Polisi Diamankan, lalu Minta Maaf

Kibarkan bendera putih

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Karena kondisi pandemi Covid-19 yang terus meningkat, 104 PKL di Cikapundung Barat memutuskan untuk memasang bendera putih di beberapa kios mereka.

Hal itu, sambung Nandang, merupakan pertanda bahwa para PKL Cikapundung Barat sudah menyerah dengan pandemi Covid-19 yang merusak perekomonian mereka.

Bendera itu, sambung Nandang, sudah dipasang sejak satu minggu lalu.

"Maksud dari bendera putih itu bahwa PKL Cikapundung sudah benar-benar terpuruk. Kita sudah pasrah, menyerah, karena kita sudah berusaha, tapi nggak boleh jualan," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Tabrakan Maut Panther Vs Truk Tronton hingga Mengakibatkan 4 Orang Tewas dan 4 Luka-luka

 

(Penulis Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Bandung
Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com