Terkait beredarnya dokumen Susi Pudjiastuti, Yadi tidak mengetahui bagaimana surat tersebut bisa menjadi bungkus gorengan.
Atas kejadian ini, dia mengaku sudah mengonfirmasinya kepada staf bidang arsip di kantornya.
Dikatakan Yadi, stafnya tidak merasa membuang, apalagi menjual berkas pribadi tersebut.
Baca juga: Kata Camat Pangandaran soal Dokumen Susi Pudjiastusi Jadi Bungkus Gorengan
"Insya Allah tidak ada keteledoran (petugas arsip). Tidak ada penjualan arsip, bahkan buang arsip," ungkapnya.
Yadi menuturkan, di kantornya tidak pernah menyimpan surat keterangan yang asli.
Menurutnya, kantor kecamatan hanya bertugas mendaftar nomor surat keterangan.
"Arsip yang asli tidak ada di kecamatan," sebutnya.
"Saya harus berpendapat apa?” tuturnya lewat akun Twitter-nya, @susipudjiastuti, Senin.
Susi menuturkan, beberapa hari ini dia mendapat mention, pesan langsung, dan lainnya mengenai foto viral itu.
Banyak warganet yang menanyakan pendapatnya tentang hal tersebut.
Namun, Susi malah balik melempar pertanyaan. Ia berkata bahwa bukankah hal seperti ini sudah biasa terjadi.
Susi juga bingung harus protes ke mana dan kepada siapa bila mengalami hal seperti ini.
"Protes ke mana? Ke siapa? Setiap hari kita dapat WA Pinjol, investasi, promo dll.. semua tahu nomor kita data kita.. so," ungkapnya.
Hingga berita ini ditulis, foto yang diunggah oleh akun Twitter @howtodresvvell itu mendapat 11,2 ribu likes dan di-retweet sebanyak 1.843 kali.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor: Andi Hartik, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.