Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER BANDUNG] Perahu untuk Siswa SD| Peluang Ridwan Kamil Jadi Kepala Ibu Kota Nusantara

Kompas.com, 25 Januari 2022, 05:20 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah peristiwa terjadi di Nusantara, salah satunya di Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.

Berikut ini sejumlah berita terpopuler Bandung yang dirangkum Kompas.com:

1. Perahu untuk siswa SD.

Pemprov Jawa Barat memberikan bantuan perahu untuk para murid SDN Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi.

Perahu itu bisa menjadi alat transportasi sekitar 70 murid yang harus menyeberangi Sungai Cikaso untuk bersekolah.

Baca juga: Ridwan Kamil Berikan Perahu untuk Murid SD di Sukabumi, Seberangi Sungai untuk Bersekolah

Untuk diketahui, sekolah ini terletak di pinggir Sungai Cikaso ke arah muara laut kidul.

Perjalanan dari Dermaga Cikaso menempuh waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan perahu mesin atau sampan.

Sedangkan siswa siswi yang bersekolah di SD Ciloma mayoritas menyeberang Sungai Cikaso untuk pulang pergi, dikarenakan letak sekolah SD Ciloma berseberangan dengan tempat tinggal mereka.

“Sekolah sendiri belum memiliki alat transportasi (perahu) sehingga murid harus menunggu perahu lain yang melintas dan memiliki tujuan yang sama, tidak jarang siswa pun sering kesiangan. Siswa yang berasal dari Desa Sumberjaya (seberang sekolah) pun juga harus menyeberang menggunakan perahu warga,” ujar Kordinator operasional Jabar Quick Respons (JQR) Irvan Hilmy,, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/1/2022).

2. Peluang Ridwan Kamil jadi kepala Ibu Kota Nusantara

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hangat diperbincangkan. Penyebabnya, pernyataan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu yang menginginkan Ibu Kota Negara (IKN) dipimpin kepala daerah berlatar belakang arsitek.

Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencana Kota Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro menilai, sosok yang dicari Jokowi punya jam terbang tinggi dalam ilmu perencanaan kota serta jaringan global.

Baca juga: Mengintip Peluang Ridwan Kamil Jadi Kepala Ibu Kota Negara

Lalu, seorang Kepala IKN harus mampu mengurai masalah sosial politik warga yang kompleks. Menurut Bernie, sapaan Bernardus, sosok Ridwan Kamil punya kans untuk memimpin IKN.

"Jawa Barat itu sebesar Spanyol. Saya kira Pak Ridwan Kamil cocok sekali karena beliau banyak kerja secara praktik arsitek dan perencanaan baik sebelum jadi gubernur atau wali kota di perumahan. Maupun setelah jadi gubernur punya link internasioanl sangat kuat," tutur Bernie, saat dihubungi via telepon, Minggu (23/1/2022).

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat Aria Girinaya meminta Ridwan Kamil untuk lebih fokus mengurus Jabar.

"Pak RK itu masih punya tanggung jawab yang masih harus diselesaikan. Beliau menjabat baru tiga tahun kemudian ada pandemi Covid-19 yang mana menyebabkan pembangunan banyak yang dipending atau belum terselesaikan," ungkapnya.

Sementara Ridwan Kamil tak banyak berkomentar saat ditanya soal peluangnya ditunjuk Jokowi menjadi kepala IKN yang resmi diberi nama Nusantara itu.

"Saya tidak mau berandai-andai. Belum pasti saya juga," kata Emil, Jumat (21/1/2022).

3. Tol Cisumdawu resmi beroperasi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pembukaan seksi I Tol Cisumdawu, Senin (24/1/2022).Humas Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri pembukaan seksi I Tol Cisumdawu, Senin (24/1/2022).
Tol Cisumdawu Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 kilometer atau Seksi 1 mulai dibuka untuk umum pada Selasa (25/1/2022), pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Mulai Besok, Tol Cisumdawu Seksi I Akan Digratiskan Selama 2 Pekan

Akses tol tersebut akan digratiskan selama dua pekan, sambil menunggu keputusan pemerintah dan masukan dari masyarakat soal biaya rute tersebut.

"Masih gratis selama dua minggu. Setelah itu kita tunggu masukan dari masyarakat, kurang lebihnya apa. Sementara harganya masih Rp 1.000 per kilometer," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam peninjauannya di Cisumdawu, Senin (24/1/2022).

Pembukaan Seksi 1 menjadi pembuka rencana operasional Tol Cisumdawu secara penuh yang ditargetkan dibuka pada Juni 2022 mendatang.

"Sambil menunggu bulan Juni, kalau tidak ada halangan, seluruh Tol Cisumdawu akan terkoneksi sampai Cipali," ujar Emil.

4. Kasus DBD meningkat

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.SHUTTERSTOCK/TORYCHEMISTRY Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.
Berita lainnya yang menjadi perhatian terkait meningkatnya kasus demam berdarah di Bandung.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, total kasus demam berdarah pada 2021 mencapai 3.743 kasus, dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 13 orang.

Baca juga: Yana Mulyana Sebut Kasus Demam Berdarah di Kota Bandung Meningkat

Pada November 2021, kasus demam berdarah mencapai 475, dengan 4 orang di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan pada Desember 2021, kasus DBD mencapai 695 kasus, dengan penderita yang meninggal sebanyak 2 orang.

Adapun jumlah kasus DBD pada Januari 2022 masih dalam tahap pendataan.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta masyarakat untuk tetap waspada.

"Kita jangan konsentrasi ke Covid-19 saja, tapi ada penyakit lain termasuk DBD. Kalau abai, mematikan juga," kata Yana, saat kegiatan donor darah, di Masjid Trans Studio Mall (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/1/2022).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau