BANDUNG, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat menerima 1.729 laporan warga sepanjang 2021.
Mayoritas masalah yang diadukan terkait pinjaman online (pinjol).
"Kami menerima 1.729 aduan konsumen terkait pembiayaan. Konsumen mayoritas melakukan pelaporan secara online," ujar Kepala OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat Indarto Budi Witono saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Baca juga: OJK Ingatkan, Hati-hati jika Ada Pinjol Ilegal Catut Nama OJK
Keluhan tidak hanya terkait pinjol ilegal, tetapi juga pinjol yang legal.
Untuk itu, OJK akan terus memantaunya dengan satgas waspada investasi.
"Salah satu yang menjadi konsen kami adalah suku bunga pinjol," ucap Indarto.
Sebab, menurut Indarto, banyak pinjol memasang angka cukup tinggi untuk bunga pinjaman.
OJK pun telah meminta kepada mereka agar rate bunga antara 0,25 sampai 0,4 persen per hari.
Baca juga: Pinjol Ilegal Pilih Berkantor di Kawasan PIK untuk Kelabui Petugas
Saat ini, di Indonesia ada 103 pinjol berizin.
Sementara yang sudah ditutup mencapai 3.600 perusahaan karena ilegal.
Bagi masyarakat yang memiliki keluhan terkait pinjol, terutama yang ilegal, dipersilakan untuk melapor.
Menurut Indarto, OJK akan terus memberi arahan. Apabila tidak bisa dibina, pinjol tersebut akan ditutup.
Keluhan lain terkait pembiayaan, biasanya dikarenakan masyarakat tidak membaca secara detail saat akta ataupun akad kredit.
Masyarakat baru menyadari saat angsuran berjalan, karena dinilai memberatkan.
"Ada pula masalah restrukturisasi. Mereka menanyakan kepada kami, kenapa tidak disetujui. Padahal restrukturisasi karena ada kekhususan saat pandemi," tutur dia.
Selain itu, kondisi industri jasa keuangan di Indonesia terus membaik.
Hingga Desember 2021, OJK mencatat stabilitas sektor keuangan nasional dalam kondisi terjaga.
"Penyaluran kredit perbankan nasional sampai Desember 2021, tercatat naik sebesar 5,2 persen (yoy) atau membaik dibanding Desember 2020 yang minus 2,41 persen," kata dia.
Baca juga: Polisi Gerebek Lagi Pinjol Ilegal di PIK, 1 dari 27 Orang yang Diamankan adalah WNA
Sementara risiko kredit masih terjaga di bawah 5 persen dengan NPL gross 3 persen atau membaik dibanding 2020 sebesar 3,06 persen.
Sementara kondisi pasar modal telah pulih kembali seperti pada level sebelum masa pandemi yang ditunjukkan dengan IHSG yang sudah mencapai 6.693 pada 14 Januari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.