Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban PO Minyak Goreng di Bandung, Percaya karena Kenalan Lama Malah Rugi Rp 95 Juta

Kompas.com - 25/02/2022, 18:14 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Safitri Agustini (36), korban penipuan pembelian minyak goreng di Desa Bojong Loa, Rancaekek, Kabupaten Bandung harus menerima kenyataan pahit kehilangan uang sebesar Rp 95 juta.

Uang itu, bukan sepenuhnya milik Safitri. Ia hanya mengumpulkan dari teman-teman dekat yang ingin membeli minyak goreng dengan harga miring dari pelaku.

Sudah 7 kali Safitri melakukan transaksi dengan pelaku. Awalnya berjalan lancar, namun nahas, memasuki tahun 2022 pelaku menghilang bak di telan bumi.

Baca juga: Cerita Para Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar

"Saya tuh pre order (PO) sejak 13 Desember 2021, udah 7 kali (transaksi). Awalnya lancar, konsumennya itu temen dekat saya semua, kita tertarik. Karena harganya murah, dijual Rp 30.000 sampai Rp 31.000 (per dua liter)," katanya di temui di rumahnya, Jumat (25/2/2022).

Bukan tanpa alasan Safitri dan rekan-rekannya memilih membeli ke pelaku. Saat itu, harga minyak goreng sedang tinggi dan langka.

Pelaku menjual minyak goreng per karton dengan harga di bawah grosir. Ia, mengaku menjual minyak dari pelaku sebesar Rp 32.000.

"Saya ngorder itu kurang lebih 500 karton lah, kemasan yang 2 liter, 1 karton itu isinya 6 pieces. Saya jual Rp 32 ribu. Itu di bawah harga grosir, kalau grosir satu karton itu harganya Rp 220 ribu saya cuma jual Rp 200 ribu," ucapnya.

Safitri mengaku sudah mengenal pelaku sejak lama, saat mereka masih tergabung dalam klub mobil.

Berlandaskan kenalan lama, Safitri begitu mempercayai pelaku hingga berani membeli minyak goreng yang ditawarkan dalam jumlah banyak.

"Semuanya sistem kepercayaan, saya transfer sama (bayar) cash. Dia itu punya tiga nomer rekening, atas nama ibunya, kakaknya, sama atas nama dia. Waktu itu ngasih ke dia nggak ada bukti transaksi, baik foto atau apapun," jelasnya.

Kecurigaan muncul saat Safitri memesan minyak goreng PO yang ketiga pada Januari 2022. Barang yang dipesan tak kunjung datang setelah satu minggu berlalu.

Safitri malah mendengar kabar, bahwa ada korban lain seperti dirinya. Bahkan, para korban telah berkumpul dan beberapa kali mendatangi rumah pelaku.

"Saya masuk PO lagi di bulan Januari 2022 tanggal 10, 11, dan 12. Lewat seminggu, dia mulai beralasan, dia bilang dari gudangnya nggak ada (barang). Terus terakhir dia bilang mau retur dana aja. Sampai sekarang barangnya nggak ada," ungkap dia.

"Sebelumnya saya nggak tahu, tapi pas satu minggu barang belum datang, saya baru tau ada kumpulan di salah satu rumah korban, ternyata banyak yang tertipu juga," sambungnya.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pengusaha Pempek di Palembang Terancam Merugi

Sebelum pelaku ganti nomor, Safitri mengaku pernah bertanya alasan pelaku menipu. Katanya, pelaku juga mengalami penipuan dari pihak pertama.

Bahkan, si pelaku, kata Safitri sempat melapor ke pihak kepolisian.

"Katanya dia juga tertipu dari pihak ke satu, terus katanya udah buat laporan ke Polsek Padalarang dan Cimahi, tapi buktinya gak ada," tuturnya

Meski kemungkinan uang kembali secara utuh tipis, Safitri berharap pelaku segera diamankan oleh kepolisian karena sudah 22 orang yang menjadi korbannya.

"Saya udah lapor ke Polsek, tapi diarahkan ke Polresta atau Polda karena nominalnya dari total 22 korban mencapai Rp 1 Miliar lebih. Saya berharap uang kembali, ya meskipun pesimis tapi semoga si pelaku segera ditangani," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cimin Dagangannya Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal, Kakek T Ternyata Baru Sehari Berjualan

Cimin Dagangannya Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal, Kakek T Ternyata Baru Sehari Berjualan

Bandung
Bayi Tertukar di Bogor Dikembalikan, Kedua Ibu Berencana Ganti Nama Anaknya

Bayi Tertukar di Bogor Dikembalikan, Kedua Ibu Berencana Ganti Nama Anaknya

Bandung
Kapolrestabes Bandung Minta Aplikasi Walla Diblokir, Banyak Disalahgunakan

Kapolrestabes Bandung Minta Aplikasi Walla Diblokir, Banyak Disalahgunakan

Bandung
Cerita Keluarga Bagaimana Cimin Diracik Sebelum Keracunan Massal di Bandung Barat

Cerita Keluarga Bagaimana Cimin Diracik Sebelum Keracunan Massal di Bandung Barat

Bandung
DPW PSI Jabar Bakal Sanksi Pengurus DPD Cirebon yang Dukung Ganjar

DPW PSI Jabar Bakal Sanksi Pengurus DPD Cirebon yang Dukung Ganjar

Bandung
Polisi Kembali Tangkap Perempuan Bandar Judi 'Online' di Karawang

Polisi Kembali Tangkap Perempuan Bandar Judi "Online" di Karawang

Bandung
DPD PSI Cirebon Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Dahului Keputusan DPP

DPD PSI Cirebon Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Dahului Keputusan DPP

Bandung
Mayat Penuh Luka Ditemukan di Tengah Sawah Indramayu

Mayat Penuh Luka Ditemukan di Tengah Sawah Indramayu

Bandung
Terdakwa Kasus Penipuan 'Study Tour' SMAN 21 Bandung Divonis 2 Tahun Penjara

Terdakwa Kasus Penipuan "Study Tour" SMAN 21 Bandung Divonis 2 Tahun Penjara

Bandung
Buntut Keracunan Massal di Bandung Barat, Kakek Penjual Cimin Diperiksa Polisi

Buntut Keracunan Massal di Bandung Barat, Kakek Penjual Cimin Diperiksa Polisi

Bandung
Foto Siswa SMP Tasikmalaya Injak Kepala Teman di Kelas Viral, Kedua Belah Pihak Berdamai

Foto Siswa SMP Tasikmalaya Injak Kepala Teman di Kelas Viral, Kedua Belah Pihak Berdamai

Bandung
Hari Ini, Bayi Tertukar Diserahkan ke Ibu Biologisnya di Polres Bogor

Hari Ini, Bayi Tertukar Diserahkan ke Ibu Biologisnya di Polres Bogor

Bandung
Limbah Pabrik, Pemicu Pencemaran Berulang di Sungai Cileungsi

Limbah Pabrik, Pemicu Pencemaran Berulang di Sungai Cileungsi

Bandung
Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Jawa Barat

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Jawa Barat

Bandung
Pemkab Bogor Siapkan Tempat Berjualan bagi Korban Kebakaran Pasar Leuwiliang

Pemkab Bogor Siapkan Tempat Berjualan bagi Korban Kebakaran Pasar Leuwiliang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com