Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JAWA BARAT] Kecelakaan di Tol Cipali | Polisi Amankan 1 Ton Sabu

Kompas.com - 17/03/2022, 05:42 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah mobil truk dengan Daihatsu Xenia terjadi Tol Cipali Kilometer 91+400 lajur A arah Jakarta menuju Cirebon pada Rabu (16/3/2022) pagi.

Akibat kejadian itu, satu orang penumpang Xenia bernama Darman (60) tewas. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka ringan.

Sementara itu, Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Jabar berhasil mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat satu ton.

Sabu ini diamankan di Pantai Mandasari Kecamatan Patigi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).

Satu ton sabu tersebut merupakan kiriman dari Iran menggunakan kapal melalui jalur perairan Pangandaran Jawa Barat.

Berikut populer Jawa Barat selengkapnya:

1. Kecelakaan di Tol Cipali

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Panit PJR Tol Cipali Ditlantas Polda Jabar Iptu Karyana mengatakan, kejadian berawal saat mobil Xenia melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Sesampainya di lokasi, sambungnya, pengemudi diduga kurang melakukan antisipasi dan menabrak bagian belakang truk.

Akibatnya, mobil berpindah lajur, daru lajur dua ke lajur satu dan mengakibatkan kendaraan tersangkut.

"Kendaraan Daihatsu Xenia tersangkut dan terbawa sejauh 100 meter kemudian terguling," kata Karyana melalui keterangannya, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Kecelakaan di Km 91+400 Tol Cipali, Satu Orang Tewas

 

2. Polisi amankan 1 ton sabu

Ilustrasi: Narkoba
HANDINING Ilustrasi: Narkoba

Direktur Ditresnarkoba Polda Jabar Kombes Pol Johannes R Manalalu mengatakan, satu ton sabu yang berhasil diamankan pihkanya merupakan kiriman dari Iran menggunakan kapal melalui jalur perairan Pangandaran Jawa Barat.

Setibanya di Pangandaran, sabu tersebut dipindahkan ke kapal nelayan hingga akhirnya berhasil diamankan pihaknya.

"Total yang diamankan 1.000 kilogram," kata R Manalalu, didampingi Wadir Ditresnarkoba AKBP Nuredy Irwansyah melalui keterangannya.

Selain mengamankan satu ton sabu, pihaknya juga mengamankan lima orang yang diduga membawa sabu tersebut.

Kelimanya diketahui berinisial DH, HH, AH, seorang perempuan berinisial NS, dan warga Afghanistan berinisial M.

Baca juga: Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran Pakai Kapal

 

3. Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang

Lokasi peristiwa penemuan jenazah ibu dan anak di Kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021). ANTARA/HO-Instagram/@subangstory Lokasi peristiwa penemuan jenazah ibu dan anak di Kawasan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).

Pelaku pembunuh ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam bagasi mobil Alphard di Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/8/2021) lalu hingga saat ini masih misteri.

Dalam kasus ini, sudah 118 saksi yang diperiksa polisi.

Pengamat Kriminolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Yesmil Anwar mengaku kecewa dengan pihak kepolisian yang belum mengungkap siapa pelaku pembunuh kedua korban.

"Ya agak kecewa, profesionalitas polisi tidak maksimal, terlalu banyak steament tapi kemajuannya lambat" kata Yesmil saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (16/3/2022).

Yesmil pun meminta pihak kepolisian untuk tidak banyak membuat pernyataan. Sebab, itu akan memperkeruh dan menurunkan wibawah.

"Jadi kerja saja sebaik mungkin, lalu kalau memang sangat jelas baru umumkan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengamat Minta Polisi Jangan Banyak Buat Pernyataan

 

4. Pengendara moge diduga aniaya pemotor di Bandung

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Kapolsek Cidadap Kompol Dadang Suryanto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya perdamaian antara pengendara moge dengan pemotor yang menjadi korban dugaan penganiayaan.

Bahkan, kata Dadang, ia pun belum menerima adanya pencabutan laporan yang dilakukan oleh korban.

"Belum ada," kata Dadan dihubungi Rabu (16/3/2022).

Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan berencana menggelar perkara kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Rencana kami bakal lakukan gelar perkara, dan ada rencana untuk memanggil yang bersangkutan," ujarnya.

Baca juga: Pengendara Moge Diduga Aniaya Pemotor di Bandung Damai, Polisi: Proses Hukum Tetap Berlanjut

 

5. Stok minyak goreng banyak, harganya melambung

Ilustrasi minyak goreng. FREEPIK/USER3802032 Ilustrasi minyak goreng.

Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku kaget setelah mengetahui stok minyak goreng tib-tiba banyak. Namun, harganya mahal menyentuh Rp 23.000 per liter.

"Aneh minyak goreng mendadak banyak mulai hari ini di sini padahal kemarin sedikit malah kosong. Pas tadi mau saya beli ternyata harganya mahal lagi Rp 23.000 per liternya. Pantesan jadi banyak lagi sekarang minyak gorengnya," kata Joya (30), saat sedang berbelanja di salah satu swalayan, Rabu sore.

Kata Joya, awal dirinya mendapat kabar bahwa minyak goreng kembali didapatkan di semua swalayan dari media sosial.

Namun, ternyata harganya kembali mahal yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebelumnya untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liternya.

"Tadi saya pastikan ke sini ternyata benar. Pantesan jadi banyak dan gampang, harganya mahal lagi. Kaget saya tadi sama teman-teman di sini," ungkapnya.

Baca juga: Emak-emak Kaget Minyak Goreng Mahal Lagi, Stok Tiba-tiba Jadi Banyak

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha, Agie Permadi | Editor: Khairina, Gloria Setyvani Putri, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com