Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng Curah di Tasikmalaya Capai Rp 19.000 Per Liter, Pembeli dan Pedagang Pun Pusing

Kompas.com, 17 Maret 2022, 19:35 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Harga minyak goreng curah di Tasikmalaya, Jawa Barat ditemukan dijual mencapai Rp 19.000 per liter.

Sementara itu untuk harga minyak goreng curah terendah sebesar Rp 17.000 per liter.

Titin (57), seorang emak-emak yang belanja minyak goreng kemasan di salah satu ritel Jalan Cieunteung, mengaku pusing dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng saat ini.

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Berbagai Daerah Usai HET Dicabut, Ada yang Meroket hingga Rp 51.000 Per 2 Liter

"Minyak kemasan mahal lagi sekarang, minyak curah Rp 19.000 per liternya di pasar. Jadi kemarin HET-HET itu buat apa? Pusing, apa perlu kita demo bawa panci keluar?" jelas Titin sembari menggerutu keluar dari kasir ritel itu, Kamis (17/3/2022).

Salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Rel Gunung Pereng, Kota Tasikmalaya, Ai (50), membenarkan harga minyak curah di pasarnya masih dijual Rp 19.000 per liter.

Sebab, dirinya membeli minyak goreng di agen untuk dijual kembali masih mahal.

Baca juga: Saat Stok Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah di Pasaran Usai Kebijakan HET Dicabut...

"Sekarang saya tidak mungkin jual sesuai HET baru Rp 14.000 per liter. Saya belanjanya juga lebih dari segitu harganya. Ini saya enggak ambil keuntungan banyak, paciwit-paciwit (sedikit)," ujar Ai.

Hal sama diungkapkan Pepen (39), salah seorang pedagang minyak goreng di Cikurubuk Kota Tasikmalaya, yang masih menjual minyak curah Rp 19.000 per liternya.

Meskipun sebelumnya ada operasi pasar, dirinya dan rekan pedagang lainnya masih menjual mingak goreng stok lama yang dibelinya masih mahal.

"Stok saya waktu beli mahal masih banyak, belinya lebih dari Rp 14.000. Kalau saya jual sesuai HET minyak curah baru Rp 14.000, saya rugi dong, ngapain dagang kalau rugi," tambahnya.

Hal itu dibenarkan Ci (48), salah seorang agen minyak goreng di Gunung Pereng Kota Tasikmalaya yang mengaku masih menjual minyak goreng curah ke pedagang Rp 18.000 per liternya.

Sebab, selama ini dirinya belum pernah membeli harga minyak goreng murah.

"Saya belinya saja minyak curah Rp 17.700 per liternya. Saya jual ke pedagang Rp 18.000. Saya sedikit bawa selisihnya. Belum bayar pegawai, belum menyusut. Saya jujur rugi dan hanya mempertahankan pelanggan saja dengan kondisi seperti ini," ungkap Ci di tokonya.

Dalam sehari, dirinya bisa menghabiskan 360 sampai 420 liter atau 2 sampai 3 drum minyak curah kepada para pelanggannya yang semuanya pedagang di pasar.

Kenaikan harga minyak curah tak menentu ini sangat dirasakan dampaknya oleh penjual eceran dan agen kecil di lapangan.

"Saya beli Rp 17.700 per liter minyak curah, saya jual ke pelanggan (pedagang eceran) Rp 18.000 per liter. Lalu saya harus jual sekarang Rp 14.000 per liter. Saya rugi besar dong, harusnya mengerti itu. Jangan asal-asal saja merubah-rubah harga minyak," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah mencabut HET minyak goreng kemasan sejak Rabu (16/3/2022), menyusul adanya kelangkaan yang terjadi belakangan ini.

Dengan dicabutnya HET itu, maka harga minyak goreng kemasan yang sebelumnya dipatok maksimal Rp 14.000, kini diserahkan sepenuhnya ke mekanisme pasar.

Namun, pemerintah masih mengatur harga minyak goreng curah dengan HET minyak goreng curah naik dari sebelumnya Rp 11.500 per liter menjadi Rp 14.000 per liter.

Baca juga: Airlangga: Pemerintah Putuskan Subsidi Harga Minyak Goreng Curah Rp 14.000 per Liter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau