Kelima orang yang diamankan adalah DH, HH dan AH. Serta seorang perempuan bernama NS serta seorang warga Afghanistan berinisial M.
Belakangan NS diketahui sebagai mantan atlet cabang olahraga sepeda BMX.
Keterlibatan NS dalam kasus tersebut membuat Ketua Harian Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jabar, Gunaryo angkat suara.
Ia mengatakan pihak ISSI kaget dan tak menyangka jika NS terlibat dalam kasus tersebut.
"Ya, kami semua kaget dan prihatin. Kemarin teman-teman dari ISSI Jabar juga sudah hubungi pihak keluarga, tapi pihak keluarga menyebut dia seperti tak sengaja atau tak tahu apa yang dia bawa," katanya, saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Penyelundupan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Bupati Jeje Curiga Ada Warga Terlibat
Gunaryo menjelaskan, NS sudah tak aktif lagi dalam persepedaan Jabar sejak 2016. Setelah itu, NS bekerja sebagai sopir tembak.
Menurut Gunaryo, sejak PON Jabar 2016, pihaknya lost contact dengan NS.
"Saya meyakini NS tak tahu yang dia bawa itu barang terlarang. Dia juga ketika menjadi atlet sepeda selalu totalitas memberikan dedikasi ke sepeda BMX seperti mewakili Porda Tasik dan PON Jabar," katanya.
Rasa prihatin juga diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat. Menurut Saeful, NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar.
Baca juga: Polda Jabar Amankan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran Pakai Kapal
"Kami turut prihatin atas apa yang menimpa NS saat ini. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa, terlebih ia sudah tak lagi berkiprah di Kabupaten Tasikmalaya," kata Saeful.
Saeful mengatakan, selama berkarier sebagai atlet sepeda BMX, NS selalu memperkuat kontingen Kabupaten Tasikmalaya, terutama dalam even Proprov Jabar.
"Setahu saya kiprah terakhirnya di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Kalau tak salah pada even Proprov Jabar," ujar Saeful.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Candra Nugraha | Editor : Gloria Setyvani Putri, Khairina, David Oliver Purba), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.