TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pakar Ekonomi Senior Rizal Ramli mengatakan, kelangkaan solar subsidi yang berimbas pada antrean sopir truk di beberapa daerah disebabkan karena PT Pertamina merugi sejak beberapa bulan lalu.
Rizal menilai, imbas kelangkaan solar berdampak kepada kenaikan harga bahan pokok akibat ongkos kirim barang menjadi mahal.
"Jadi masyarakat digebukin dua (masalah) sekaligus (saat ini), naik harga bahan pokok akibat memang solar (subsidi) langka. Habis itu ditimpa lagi oleh kenaikan harga (yang ditetapkan) pemerintah, tarif gas, listrik, lalu pajak dinaikan," jelas Ramli kepada wartawan di Situ Butak, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Saat Megawati Resah Pernyataan soal Minyak Goreng Disalahartikan dan Ditarik-tarik ke Politik...
Rizal mengatakan, kelangkaan solar subsidi terjadi karena Pertamina tidak menyimpan cadangan minyak saat harga minyak stabil dan menguntungkan negara.
"Memang solar langka, karena Pertaminanya sudah mulai merugi sejak beberapa bulan lalu. Menunjukkan pada waktu harga bagus, Pertaminanya untung, dia nggak cukup efisien (pemanfaatan keuntungan). Kalau pertanyaan efisien saat harga BBM dalam negeri lebih mahal di luar (Negeri), harusnya punya cadangan. Hari ini dia nggak punya cadangan dan malah dibatasi harga solar Rp 100 ribu kepada masyarakat," tambah dia.
Bahkan Rizal memprediksi bahwa harga BBM akan naik dalam waktu dekat, sekitar Rp 1.500 sampai Rp 1.600 per liternya.
Hal ini tentunya akan membebani kembali masyarakat terutama menjelang Hari Raya Lebaran dalam waktu dekat ini.
"Jelas tak cukup (tak punya cadangan), apalagi solar dipakai truk barang. Jadi harga barang mahal, karena ongkos kirim menjadi lebih mahal. Kemungkinan harga BBM akan dinaikan lagi (dalam waktu dekat) bisa sampai Rp 1.500-1.600 per liter. Ini membuat kenaikan dahsyat," tambahnya.
Seperti halnya salah satu kebutuhan masyarakat minyak goreng yang diklaim Polri stoknya sudah aman selama ini usai subsidi minyak kemasan dihapus belum lama ini.
Dirinya pun menyebut memang stok sudah aman tapi dengan harga yang sulit dijangkau oleh masyarakat kecil di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.