Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Jejak Sejarah Masjid Agung Cianjur lewat Seuntai Syair

Kompas.com - 13/04/2022, 22:10 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat, berdiri kokoh nan megah.

Menjulang dengan arsitektur yang indah, keberadaan masjid kebanggaan masyarakat "Tatar santri" ini tampak mencolok di antara bangunan-bangunan di sekitarnya.

Masjid Agung Cianjur, berdiri sejak 1810. Masjid ini tujuh kali mengalami renovasi dan menjadi simbol pusat keagamaan di Cianjur.

Baca juga: Semaan Quran, Tradisi Ramadhan di Masjid Kauman Semarang

Namun ihwal berdirinya masjid ini tak banyak yang tahu. Berkat sebuah syair, sejarah masjid ini terkuak. 

Ending Bahrudin, penulis buku Sejarah Masjid Agung Cianjur menuturkan, titi mangsa berdirinya Masjid Agung Cianjur tertuang pada sebuah nadzom atau syair.

Untaian syair yang terdiri atas 11 larik itu terukir di atas papan jati seukuran daun pintu yang dipajang di depan mihrab.

“Isinya merupakan puji-pujian dan kekaguman terhadap Kabah Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, dan masjid ini sendiri,“ kata Ending kepada Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Untaian nadzom atau syair yang menjadi petunjuk titi mangsa berdirinya Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Untaian nadzom atau syair yang menjadi petunjuk titi mangsa berdirinya Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat.

Di akhir syair itulah tertulis keterangan Masjid Agung Cianjur ini pertama kali dibangun pada 1290 hijriyah atau tahun 1810. 

Namun Ending menyebutkan, ukiran syair sebagai bukti otentik itu kini hilang dan tak diketahui keberadaannya hingga sekarang.

“Hilang sewaktu renovasi masjid yang kelima di tahun 1968,“ ucap Ending.

Beruntung ia masih sempat menulis ulang naskah syair tersebut, untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh salah seorang ulama setempat.

“Ke depan, semoga ada rencana untuk membuat replikanya, karena syair ini merupakan tonggak sejarah berdirinya masjid ini,“ ucap Ending.

 Arsitektur Terbaik di Jabar

Menjalani renovasi sebanyak tujuh kali, dan terakhir di tahun 1997, Masjid Agung Cianjur didapuk sebagai salah satu masjid termegah di Jabar.

Bahkan pada 2005, masjid ini mendapat penghargaan dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai masjid dengan arsitektur terbaik di Jawa Barat.

Pertama kali dibangun, Masjid Agung Cianjur hanya berukuran 20 x 20 meter.

Namun saat ini, luasnya mencapai 2.500 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter.

“Lahannya merupakan wakaf dari Nyi Raden Siti Bodedar, anak bupati Cianjur Ki Sabirudin,“ kata Ending.

Arsitektur Masjid Agung Cianjur sendiri telah mengalami beberapa perubahan seiring renovasi yang dilakukan.

Bangunan masjid yang didominasi warna putih, hijau, dan keemasan ini terdiri atas dua menara tinggi dan dua pendek, serta kubah berbentuk prisma.

Arsitektur tersebut memadukan gaya Banten, Sunda, Jawa, dan Turki.

Untuk ornamen bagian dalam bernuansa Kujang dan Cirebonan yang berpadu dengan ukiran kaligrafi ukuran besar di setiap sisi.

“Kondisi saat ini merupakan hasil renovasi terakhir di tahun 1997. Renovasi paling spektakuler menurut saya karena melibatkan banyak pakar. Kualitas bahan dan presisi benar-benar diperhitungkan saat itu,” ucap Ending.

Ornamen mimbar Masjid Agung Cianjur yang bernuansa campuran budaya Sunda, Jawa dan Turki.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Ornamen mimbar Masjid Agung Cianjur yang bernuansa campuran budaya Sunda, Jawa dan Turki.

Kendati telah mengalami beberapa perubahan, ada ciri khas dari awal masjid ini berdiri hingga sekarang yang tetap dipertahankan, yakni menara.

“Menara yang bagian selatan itu sudah ada sejak masjid ini berdiri, itu cirinya. Dulu menara itu dipakai untuk azan, dan untuk mengumumkan informasi-informasi penting seperti jadwal saum Ramadhan, karena dulu kan belum ada speaker seperti sekarang ini,” ujar Ending.

Pusat Syiar Islam

Berdiri di jantung kota, dekat dengan alun-alun dan pendopo bupati, Masjid Agung Cianjur menjadi pusat kegiatan keagamaan dan syiar Islam.

Nyaris 24 jam, masjid ini tak pernah sepi dari aktivitas keagamaan, terutama pada momen Ramadan seperti saat ini.

Sekretaris Umum Dewan Kemakmuran Masjid Agung Cianjur, Ahmad Suhendar menuturkan, selama bulan suci Ramadhan, Masjid Agung Cianjur padat oleh berbagai kegiatan.

“Di bulan Ramadhan tahun ini juga alhamdulilah kita bisa lagi menyelenggarakan shalat tarawih, (mengaji) 30 juz, setelah dua tahun sempat vakum karena situasi pandemi,” kata Ahmad.

Baca juga: Melihat Masjid Peninggalan Sunan Kalijaga di Yogyakarta, dengan Kubah Mahkota

Ahmad mengaku terus berupaya melakukan penyempurnaan di bidang manajemen pengelolaan masjid.

Salah satu yang dilakukan adalah pemasangan videotron sebagai media informasi umat.

Ke depan, pihaknya berencana membangun fasilitas informasi masjid secara digital.

“Jadi, masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Masjid Agung Cianjur ini tinggal memindainya. Itu rencana kami ke depan, semoga terwujud dalam waktu dekat ini,” ujar Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com