Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Dayeuhkolot Bandung Berangsur Surut, Sejumlah Jalan Mulai Bisa Dilalui

Kompas.com - 21/04/2022, 17:10 WIB
M. Elgana Mubarokah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir di Bandung Selatan yang melanda wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berangsur surut.

Pantauan Kompas.com, tinggi muka air yang sempat mencapai ketinggian 2 meter, kini sudah mencapai titik terendah sekitar 70 sentimeter.

Selain itu, akses jalan menuju Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot yang sebelumnya sulit dilalui, terpantau sudah bisa dilewati kendaraan.

Baca juga: Selamat Para Pejabat di Hari Jadi Kabupaten Bandung, Alhamdulillah Kampung Kami Masih Banjir

Pun jalan arteri penghubung Dayeuhkolot-Baleendah yang dihubungkan oleh jembatan Sungai Citarum, kini sudah mulai padat oleh kendaraan, baik roda dua dan empat.

Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Tedi Rusman mengatakan, pihaknya masih tetap waspada, meski air sudah berangsur surut.

Tak hanya itu, ia meminta masyarakat untuk tidak cepat berpuas hati, lantaran cuaca masih sulit diprediksi.

Baca juga: Seorang Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Kabupaten Bandung, Ketua RW: Usianya Masih Muda

"Kami ingatkan agar masyarakat tetap waspada, karena cuaca sulit diprediksi. Seperti kita ketahui, siang bisa jadi cerah, tapi sore hari tiba-tiba langsung turun hujan," katanya dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022).

Meski demikian, Tedi menyebut jajaran Polsek Dayeuhkolot masih rutin berkeliling guna memastikan rumah yang ditinggal penghuninya untuk mengungsi tetap aman.

"Betul kita patroli terus, supaya tidak ada kejahatan atau tindakan pencurian terhadap rumah yang sedang ditinggalkan," tuturnya.

Saat ini, kata Tedi masih ada warga yang tinggal di pengungsian. Pihaknya memastikan, bantuan logistik terutama makanan untuk para pengungsi dalam kondisi aman.

 

4.000 KK terdampak banjir

Sementara Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana menyebutkan, akibat banjir yang melanda sejak Selasa (19/4/2022) sampai Rabu (20/4/2022) kemarin, sebanyak 13 rukun warga (RW) dan 4.000 kepala keluarga (KK) terdampak.

"Betul banjir karena intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, di beberapa RW banjir sempat mencapai 2 meter, yang kena itu hanya 13 RW saja dan 4.000 KK terdampak," jelasnya.

Yayan mengatakan, saat ini masih ada 19 KK yang mengungsi, lantaran khawatir hujan deras akan kembali turun, mengingat sore hari cuaca di Kabupaten Bandung kerap mendung.

"Sebelumnya ada 17 KK terdiri dari 49 jiwa, karena semalam khawatir banjir terjadi lagi, bertambah 2 KK jadi 19 KK, 56 jiwa untuk pengungsi," tambahnya.

Sejauh ini, lanjutnya, bantuan pemerintah daerah masih belum tersedia. Antisipasi hal itu, pihaknya sudah mempersiapkan stok bantuan dari Lumbung Sosial Kementrian Sosial (Kemensos).

"Jadi bagitu banjir terjadi kami tidak begitu sulit. Terutama untuk para pengungsi, jadi untuk logistik pengungsi aman," tuturnya.

Selain itu, ia bersama jajarannya sudah mempersiapkan antisipasi apabila terjadi banjir susulan.

"Di setiap RW disediakan satu perahu untuk mobilisasi masyarakat keluar masuk untuk transportasi. Terus di pengungsian ada persiapan penambahan ruangan pengungsi apabila dibutuhkan," tuturnya.

Khawatir banjir kembali terjadi

Ditemui terpisah, Heni Sukawati (45) warga Kampung Bojong Asih, RW 05 mengaku bersyukur banjir sudah surut dan aktivitas bisa kembali lancar.

Sejak banjir berlangsung selama dua hari, ia mengaku kesulitan menjalankan aktivitas puasa.

"Ada rasa waswas, memang ini sudah jadi banjir tahunan, tapi kemarin takut mungkin karena lagi puasa juga. Tidur enggak tenang, pas sahur harus pakai perahu kalau ada bahan yang kurang, waktu berbuka hujan lagi deras-derasnya," katanya.

Meski sudah berangsur surut, ia tetap khawatir banjir masih akan datang.

"Saya mah tetap waspada, karena cuacanya gini, enggak pasti. Siang panas, tapi setiap sore sudah mendung, gelap terus hujan," tambahnya.

Selain bosan dengan banjir, Heni juga sudah lelah, pasalnya ia mengalami banjir di Dayeuhkolot sejak usia remaja.

"Sudah lama atuh, zaman masih gadis. Sekarang masih gini, capai mah pasti. Tapi tetap berharap mudah-mudahan ada solusi biar enggak banjir terus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com