Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Imbau Pemudik Gunakan Kereta Api dan Pesawat untuk Kembali ke Kota

Kompas.com - 30/04/2022, 17:25 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau para pemudik menggunakan moda transportasi alternatif saat kembali ke kota pada arus balik Lebaran Idul Fitri 2022.

"Kita harapkan masyarakat yang nantinya akan kembali ke ibu kota atau ke kota-kota besar saya berharap kembali menggunakan alternatif lain, seperti kereta api kita sudah siapkan," kata Erick saat mengecek Pos Terpadu Cikopo, Sabtu (30/4/2022).

Saat ini, sambung dia, moda kereta api bisa menampung 8 juta orang. Adapun kapasitas hari ini 2,6 juta penumpang. Pihaknya juga tengah menyiapkan untuk 4 juta penumpang.

"Jadi masih bisa kita dorong, toh dengan kereta api juga tepat waktu, AC, makanannya enak, sekalian juga wisaya ngeliat kanan kiri jadi ini alternatif," ungkapnya.

Baca juga: Polisi 5 Kali Alihkan Arus Imbas Kepadatan di Jalur Nagreg

Selain itu, ia juga mendorong warga yang mampu untuk menggunakan pesawat. Meskipun ia mengakui tiket pesawat tengah mahal.

"Kalau yang mampu tidak ada salahnya berkorban buat masyarakat yang memang memerlukan tadi alternatif lain," ungkapnya.

Pemerintah, kata dia, saat ini tengah mendorong adanya penerbangan tambahan. Misalnya Pelita Air arau Garuda.

Erick mengungkapkan, pandemi membuat pendapatan industri pesawat terbang merosot sampai 50 persen. Sehingga banyak pesawat yang berhenti dioperasikan.

Baca juga: Pemudik Motor dari Pelabuhan Bakauheni Bisa Dikawal Polisi agar Aman Lewati Jalur Rawan Begal, Begini Caranya

Pemerintah bukan tidak peduli. Namun industri pesawat terbang bersifat terbuka. Artinya selain pemerintah, juga terbuka bagi pihak swasta.

"Tapi alternatif kereta api ataupun yang sangat mampu untuk udara silakan dicoba. Yang di darat ya sabar dan tertib," ucapnya.

Imbauan itu ia sampaikan menyusul gelombang pemudik hingga hari ini masih tinggi. Meskipun sebelumnya puncak mudik diprediksi pada 28-29 April 2022.

Pemerintah, kata dia, sudah memprediksi akan ada ledakan mudik lantaran dua tahun sebelumnya dilarang.

"Kita sudah antisipasi bahwa darat ini akan kompleks, akan macet," ucapnya.

Baca juga: Tinjau Pelabuhan Merak, Kapolri Sebut Ada Penambahan 11 Kapal untuk Angkut Pemudik

Karenanya sejak awal pemerintah mendorong masyarakat untuk mudik lebih awal. Juga mendorong adanya rekayasa lalu lintas. Misalnya buka tutup dan satu arah di jalur tol.

"Ini tidak lain bukan berarti oh ini gak boleh, yang ini, ke sini bukan. Karena memang ini baru disampaikan, yang tadinya 4.000 kendaraan per jam sekarang menjdi 6.000. Padahal ini sudah tanggal 30 (April 2022)," ungkapnya.

Erick juga meminta masyarakat sadar untuk tertib saat mudik dan membantu aparat demi kelancaran dan keamanan. Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah menjaga mudik dengan aman dan sehat.

"Tidak mungkin berjalan lancar dengan saling menyalahkan. Tapi kalau kita gotong-royong, kita memberikan solusi, insya Allah mudiknya lancar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com