Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Oleh-oleh Khas Bandung yang Tahan Lama, Tidak Hanya Peuyeum dan Kue Kekinian

Kompas.com, 1 Mei 2022, 16:28 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Jika rute mudik Anda melalui Kota Bandung jangan sampai pulang tanpa membawa oleh-oleh.

Memang mencari oleh-oleh di Bandung yang tahan lama tidaklah mudah, karena kebanyakan berupa kue basah.

Baca juga: 10 Oleh-oleh Khas Surabaya yang Tahan Lama, Tidak Hanya Lapis dan Spikoe

Adapun oleh-oleh khas Bandung yang terkenal tahan lama adalah peuyeum atau olahan tape singkong.

Baca juga: Mencicipi Kerupuk Teripang di Pesisir Surabaya, Bisa Jadi Pilihan Oleh-oleh

Simak rekomendasi berbagai pilihan oleh-oleh khas Bandung yang tahan lama dan bisa dibawa pulang, seperti dirangkum Kompas.com berikut ini.

Baca juga: Apa Itu Geplak, Oleh-oleh Khas Yogyakarta dari Kelapa Parut dan Gula?

1. Keripik Maicih

Varian keripik maicih.maicih.co.id Varian keripik maicih.

Keripik pedas yang sempat viral ini ternyata masih memiliki banyak penggemar, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.

Tekstur keripik yang renyah, dipadu dengan bumbu bubuk pedas gurih ini cocok dijadikan makanan ringan.

Tingkat kepedasannya juga tersedia dalam berbagai level, dari level 1 hingga level 10.

Dengan kemasan yang praktis, Keripik Maicih bisa didapat mulai dari harga Rp 8.500 hingga Rp 18.000.

2. Baso Aci

Ilustrasi baso aci.DOK.SHUTTETSTOCK/SITI MUTMAINAH Ilustrasi baso aci.

Kepopuleran kuliner baso aci semakin populer membuatnya kini juga dijual dalam bentuk kemasan praktis yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Isiannya termasuk baso aci isi daging dan kacang, sukro cikur, batagor siomay, cabai kering, bumbu jeruk, dan minyak bawang.

Beberapa pilihan baso aci bisa didapat, dengan berbagai merk yang digemari oleh wisatawan.

Sebut saja Bakso Aci Masjay terletak di Jalan Pahlawan Nomor 43 Bandung, Jawa Barat, yang menjual dengan harga Rp 20.000-an.

Bisa juga ke Baso Aci Ganteng yang terletak di Jalan Gegerkalong Girang Nomor 69, Bandung, Jawa Barat. Harga per porsi mulai Rp 18.000.

Pilihan lain adalah Baso Aci Akang di Jalan Gatot Subroto Nomor 159, Samoja, Bandung yang dibanderol mulai Rp 19.000 sampai Rp 25.000.

3. Kopi Aroma

Kopi Aroma Bandunghttp://kopiaroma.id Kopi Aroma Bandung

Bagi pecinta kopi, oleh-oleh Kopi Aroma dikenal sebagai salah satu merk kopi paling legendaris dari Bandung.

Kopi Aroma tak dijual di toko berbentuk kafe melainkan pabrik kopi langsung, sehingga pembeli bisa menemukan varian kopi bubuk atau bijian.

Uniknya, biji kopinya masih diproses dengan proses tradisional sehingga rasa kopi Aroma begitu khas.

Untuk bisa mendapatkannya, Anda bisa mengunjungi toko kopi Aroma di Jalan Banceuy, Nomor 51, Bandung.

Harga yang dibanderol adalah sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000 per seperempat kilogram. Toko Kopi Aroma buka setiap Senin – Sabtu pukul 08.30 – 14.30 WIB.

4. Cireng

Cireng bumbu rujak khas Bandung.DOK. SHUTTERSTOCK Cireng bumbu rujak khas Bandung.

Panganan berbahan dasar aci ini memang memiliki banyak variasi olahan, dari yang original hingga memiliki berbagai macam isi.

Karena banyak dicari, tak heran kini banyak ditemukan olahan cireng beku yang bisa dibawa pulang untuk diolah di rumah.

Rasa yang ditawarkan juga cukup bervariasi, mulai dari cireng bumbu rujak, hingga cireng isi dengan berbagai topping.

Meski harus segera masuk ke lemari pendingin, namu cireng ini sudah dikemas dengan aman sehingga tak perlu khawatir saat membawanya selama di perjalanan.

5. Wajit

Wajit merupakan panganan dari beras ketan, kelapa, dan gula jawa yang kemudian dibungkus dengan pelepah jagung.

Rasanya legit dan manis, sehingga cocok dinikmati bersama teh atau kopi.

Wajit Cililin merupakan salah satu oleh-oleh khas Bandung yang tahan lama dan kerap diburu wisatawan.

Harga wajit juga sangat terjangkau, dan bervariasi tergantung dari besar kecilnya kemasan.

6. Sepatu Kulit

Selain makanan, Bandung juga dikenal sebagai sentra produk sepatu kulit dengan kualitas ekspor.

Salah satu tempat yang populer adalah di Cibaduyut yang dikenal menjual sepatu kulit dengan kualitas dan daya tahan yang sangat baik.

Dengan berbagai variasi harga, wisatawan bisa memilih model, warna, bahan, serta ukuran yang diinginkan.

Jika tidak menemukan ukuran yang pas, wisatawan juga tak perlu khawatir. Beberapa tempat menerima pesanan sepatu custom sesuai permintaan pelanggan.

7. Angklung

Angklung khas Jawa Barat.DOK. SHUTTERSTOCK Angklung khas Jawa Barat.

Angklung dikenal sebagai alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu.

Tak heran alat musik ini juga kerap ditemukan di toko oleh-oleh sebagai cinderamata khas Bandung.

Wisatawan bisa menemukan angklung dalam berbagai ukuran, tentunya tiap ukuran akan mengeluarkan nada yang berbeda.

Ada pula angklung yang dijual dalam bentuk satu set lengkap dengan penyangganya, dengan harga yang tentunya lebih mahal.

Sumber:
maicih.co.id
travel.kompas.com
tribunnews.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau