Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Bogor Macet, Pemudik yang Kembali ke Jabodetabek Diimbau Hindari Jalur Utama Cianjur

Kompas.com - 05/05/2022, 19:10 WIB
Reni Susanti

Editor

CIANJUR, KOMPAS.com - Pemudik yang akan kembali ke kota asalnya di Jabodetabek diimbau untuk menghindari halur utama Cianjur.

Sebab, kendaraan diprediksi meningkat pada arus balik dua hari ke depan. Untuk itu, Pemudik imbau menggunakan jalur alternatif.

"Kami arahkan pemudik yang hendak kembali ke kota asalnya di Jabodetabek untuk menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi karena sejak dua hari terakhir hingga dua hari ke depan kemungkinan jalur Puncak akan macet seiring tingginya volume kendaraan yang melintas," ujar Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Antrean Kendaraan Jalur Puncak-Cianjur Mengular 17 Kilometer, Polisi Alihkan Arus

Doni menjelaskan, sejak dua hari terakhir, volume kendaraan yang melintas setiap harinya lebih dari 10.000 kendaraan.

Puluhan ribu kendaraan tersebut melintasi Cianjur dengan berbagai tujuan. Mulai dari mudik, berwisata, dan silaturahmi.

Akibatnya, terjadi kemacetan yang cukup panjang dengan laju terhenti selama beberapa menit bahkan jam.

Antrean terlihat mulai dari perbatasan Bandung Barat-Cianjur hingga Cianjur-Bogor tepatnya di kawasan Cipanas-Puncak.

Sebagian besar pengendara terjebak antrean hingga berjam-jam selama petugas berupaya melakukan rekayasa arus hingga sistem satu arah (one way) untuk mencairkan antrean.

Baca juga: Hati-Hati, 3 Titik di Kendal Ini Rawan Macet dan Kecelakaan

Memasuki H+2 Lebaran 2022, pihaknya mencatat volume kendaraan yang melintas terus meningkat.

Karena itu, satu hari sebelumnya pihaknya bersama Polres Bogor menerapkan sistem one way menuju Bogor sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB untuk mengantisipasi macet total.

"Kami terapkan sistem satu arah sebagai upaya terakhir, ketika ekor antrean terus memanjang dengan laju kendaraan terhenti selama belasan menit. Untuk hari ini, menjelang petang kami akan terapkan kembali sistem satu arah karena ekor antrean kembali memanjang," katanya.

Pihaknya terus mengimbau pengendara untuk mengambil jalur alternatif mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur menuju Jonggol, dari Cianjur ke Sukabumi dan di Jalur Puncak-Cianjur dapat mengambil jalur alternatif Puncak II atau Jonggol.

Baca juga: UPDATE: Arus Balik Kendaraan Pemudik dari Jateng ke Jakarta di Jalur Pantura Indramayu Mulai Ramai

Pantauan menunjukkan, hingga Kamis sore, antrean kendaraan dengan laju terhenti mulai menghiasi jalur utama Cianjur hingga Puncak Pass.

Kendaraan yang terjebak antrean didominasi pemudik yang hendak kembali ke kota asalnya masing-masing sambil berwisata di kawasan Puncak-Cipanas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com