SUMEDANG, KOMPAS.com- Aira Dwi Rahmayunda (13), korban yang terseret arus saat terjadi banjir bandang di kawasan wisata Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditemukan di Sungai Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Sabtu (8/5/2022) sore.
Warga Desa Karangasem, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu ini hilang terseret banjir bandang saat tengah berwisata bersama keluarganya di kawasan Citengah, Rabu (4/5/2022).
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, jenazah Aira ditemukan oleh warga bernama Darman (17), di Sungai Cimanuk, Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Remaja Asal Indramayu Hilang Terseret Banjir Bandang Saat Berwisata di Sungai Citengah Sumedang
Dedi menururkan, saksi Darman melihat sesosok mayat yang tersangkut di tiang pancang saat bersama kakaknya tengah bermain di atas pancang kali Sungai Cimanuk.
Selanjutnya, saksi Darman dan kakaknya Petrik melaporkan penemuan mayat ini kepada kepala desa setempat.
"Penemuan mayat selanjutnya dilaporkan ke Polsek Tukdana, Polres Indramayu," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (8/5/2022).
Dedi menyebutkan, mayat korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Losarang, Indramayu untuk diidentifikasi.
"Setelah proses identifikasi korban dan berdasarkan keterangan pihak keluarga, diyakini bahwa mayat tersebut merupakan korban Aira. Pihak keluarga meyakininya setelah melihat dari ciri-ciri fisik korban. Mulai dari tinggi badan, terdapat tahi lalat di atas bibir, ukuran kaki yang sama, hingga pola sidik jari yang sesuai dengan ijazah sekolah milik korban," tutur Dedi.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Sungai Cihonje, Seorang Wisatawan Hilang Terseret Banjir Bandang
Dedi menyebutkan, sesuai instruksi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Polisi Suntana, Polres Sumedang akan mulai fokus mengusut penyebab terjadinya banjir bandang yang terjadi di Desa Citengah, Kabupaten Sumedang ini.
"Sesuai instruksi Pak Kapolda, kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan secara professional terkait penyebab terjadinya banjir bandang di Citengah ini," sebut Dedi.
Dedi mengatakan, penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa yang menyebabkan terjadinya banjir bandang.
"Dugaan sementara, banjir bandang terjadi akibat alih fungsi lahan di hulu sungai di wilayah Desa Citengah. Alih fungsi lahan ini menyebabkan terjadinya banjir bandang karena lahan yang ada di wilayah hulu itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya," ujar Dedi.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Banyumas, Puluhan Rumah Rusak
Dedi menambahkan, selain fokus melakukan penyelidikan dan penyidikan, sebelumnya Polres Sumedang juga telah menutup seluruh objek wisata yang ada di wilayah Desa Citengah.
"Penutupan sementara objek wisata ini akan dilakukan sampai proses penyelidikan dan penyidikan selesai," kata Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.