Sedangkan pengunjung, lalai dalam penggunaan masker. Ia khawatir, ada klaster obyek wisata dan lonjakan penularan kasus Covid-19.
"Karena masih pandemi belum endemi, saya melihat pengunjung masih lalai penerapan prokes. Kemudian, pelaku usaha terlihat memaksakan meskipun sudah mencapai batas aturan yaitu 75 persen," ujarnya.
Pihaknya berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) guna memastikan tak ada lonjakan yang diakibatkan kunjungan wisata.
"Mungkin harus mencari data di Dinkes, karena masyarakat juga merasa sudah vaksin tiga kali, imun sudah kuat jadi abai. sampai sekarang belum ada laporan peningkatan Covid, mudah-mudahan tak ada klaster baru," tutur dia.
Wisata Baru
Pihaknya tak menampik, saat masa pandemi justru lahir destinasi baru di kawasan Bandung Selatan.
Hal ini seiring dengan target bupati Bandung yang menginginkan 100 destinasi wisata di Kabupaten Bandung untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Destinasi baru ini memiliki daya pikat luar biasa. Untuk itu, ia mendorong adanya pembangunan infrastruktur yang masif, terutama akses jalan ke daerah wisata.
"Kami sadari akses jalan belum optimal, mudah-mudahan jadi evaluasi bagi Pemda Kabupaten Bandung, terutama Bupati, agar siap untuk memperbaiki akses jalan ke daerah wisata," ungkap dia.
Akses jalan yang bagus akan meningkatkan daya pikat hingga wisatawan berdatangan, termasuk dari luar daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.