Mediasi Dengan Pemerintah dan Dinas Terkait
Sejauh ini pihaknya telah menempuh langkah-langkah guna mendapatkan titik temu dari perkara itu.
Pihaknya mengklaim telah menyurati Pemerintah Kabupaten Bandung, baik Dewan, Dinas Pendidikan (Disdik) untuk audiensi atau mediasi.
"Pada dasarnya, kami menginginkan adanya titik temu, tapi sayang sampai saat ini belum ada. Kami akan terus melanjutkan, tapi kami tempuh dengan cara yang elegan, sebelum jatuh ke penyelesaian akhir yakni pengadilan," ungkapnya.
Adapun komunikasi dengan kuasa hukum instansi yang bersangkutan, kata Vitria sejauh ini masih terjalin dengan baik.
Bahkan, dari pihak penggugat dan yang digugat sama-sama menginginkan adanya kesepahaman.
"Tapi alhamdulillah kami telah berkoordinasi dengan kuasa hukum dinas terkait, dari kuasa hukumnya juga setuju untuk melakukan upaya-upaya yang lebih kondusif sesuai dengan tujuan kami," tambahnya.
"Kami ingin terjalin hubungan baik dengan semua pihak, akan tetapi hak-hak terhadap klien kami tetap juga diutamakan karena sebagai warga negara dan memiliki kedudukan yang sama," sambung dia.
Baca juga: Ditinggal Sang Ibu ke Dapur, Balita Hilang dan Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi
Pihaknya menyebut, jika perkara tersebut belum tuntas. Ia dan kliennya akan mengambil langkah hukum.
"Minggu depan kami juga masih menunggu jadwal persidangan untuk mediasi juga, berupaya untuk di situ dulu, karena dianjurkan untuk undang-undang mengedepankan mediasi, tapi kalau perkara ini tidak selesai kami bisa saja melakukan upaya hukum yang lain," tuturnya.
Tak Menutup Sekolah
Kendati menggugat tanah yang di atasnya di bangun SDM Margahayu. Pihaknya mengaku tidak akan menutup sekolah selama proses perkara masih berlangsung.
Menurutnya, ahli waris mendukung penuh proses pendidikan di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya Kecamatan Margahayu.
"Dari pihak kami sangat kondusif sekali, silahkan pendidikan itu berjalan atau diteruskan, karena kami sangat mendukung program pemerintah, karena kami juga ingin mencerdaskan anak bangsa. Jadi masih berjalan sampai saat ini," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.