BANDUNG, KOMPAS.com - DS (41), warga Kampung Leuweung Kaleng, RT 02 RW 04, Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus meregang nyawa diduga akibat berebut lahan parkir.
DS yang merupakan anggota perguruan pencak silat Gajah Putih itu tewas pada Rabu (18/5/2022) malam.
Wakil Ketua Perguruan Pencak Gajah Putih, Abah Yayan membenarkan, awal mula perselisihan DS dengan para pelaku dimulai lantaran perebutan lahan parkir.
"Karena ini berawal dari urusan perebutan lahan parkir. Mudah-mudahan semua kasus ini bisa terbongkar, supaya terang benderang," kata Yayan saat ditemui Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kantong Keresek di Kopo Bandung, Disimpan Dekat Pos Satpam
Selaku wakil ketua Perguruan Gajah Putih, pihaknya meminta jajaran Polresta Bandung mengungkap kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.
"Besar harapan kami supaya terang benderang. Mudah-mudahan semuanya terungkap, bukan hanya pelaku. Mudah-mudahan, barangkali nanti dari hasil pengembangan para penyidik, ada sesuatu yang harus dibongkar," ujar Yayan.
Agar tidak menimbulkan konflik, Yayan meminta semua anggota dan simpatisan Perguruan Gajah Putih tak main hakim sendiri dan bertindak arogan.
"Kami mengimbau kepada seluruh anggota Gajah Putih dan simpatisan untuk tidak main hakim sendiri, juga tidak arogansi. Semuanya bisa diserahkan secara hukum," terangnya.
Baca juga: 18 Anggota Polisi di Papua Keroyok Anggota TNI AU, Berawal dari Futsal hingga Videonya Viral
Sementara itu, kakak ipar DS, Alam mengatakan, DS diserang oleh para pelaku di rumah pamannya.
Dari pengakuan warga sekitar, kata dia, semua pelaku membawa senjata tajam untuk mengeroyok DS.
Kejadian yang terjadi pukul 20.00 WIB itu, menurut Alam, sempat akan dilerai oleh warga.
Namun warga ketakutan lantaran diancam menggunakan senjata tajam.
"Dari saksi yang ada, korban diserang di rumah paman saya. Menurut mereka hanya membawa satu senjata, tapi menurut warga semua bawa banyak senjata. Warga mau melerai pun semua pada takut karena semua ditodongkan senjata," ungkap Alam.
Selain dianiaya sampai meninggal dunia, pelaku sempat menculik korban dan menjarah barang-barang milik korban.
"Kami serahkan pada pihak kepolisian, yang jelas di sini ada pembunuhan berencana. Ada penculikan, ada juga penjarahan, soalnya barang-barang almarhum, HP, jaket dan dompet itu nggak ada," ucapnya.
Baca juga: Keroyok Siswa SMP hingga Babak Belur, Tiga Remaja di Cimahi Ditangkap Polisi
Alam menuturkan, pihaknya kini menunggu dari keluarga pelaku untuk berbelasungkawa tapi tak ada.
Menurut Alam, DS meninggal akibat dikeroyok dan ditusuk di bagian lehernya. Bahkan, DS, sempat dibuang ke Ciceuri, Kabupaten Bandung Barat oleh para pelaku.
"Kondisinya sangat mengenaskan, dari keterangan yang kami dapat dari polisi, mereka sempat membuang korban ke Ciceuri," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.