Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Dimarahi Orangtua karena Mabuk, Pemuda di Bandung Ngaku Diculik

Kompas.com - 02/06/2022, 15:18 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Seorang pemuda mengaku menjadi korban pengeroyokan dan penculikan di Bandung. Kisahnya viral di media sosial, berupa rekaman kamera pengawas berdurasi 25 detik.

Keterangan pengunggah, kejadian itu di Jalan IR H Djuanda, Kota Bandung, Minggu Subuh (29/5/2022).

Pemilik akun mengaku diculik dibawa dengan mobil dan dikeroyok. Ia kemudian dibuang di sekitar sungai Jalan Soekarno-Hatta.

Baca juga: Seorang Pemuda di Bandung Tewas Dikeroyok Temannya Sendiri

Orangtua pemuda itu datang ke Polrestabes Bandung untuk melaporkan apa yang dialami anaknya. Namun setelah ditelusuri kepolisian, faktanya berbeda.

"Piket Reskrim langsung ke TKP. Berdasarkan informasi semuanya dan ternyata anak (pemuda yang ngaku diculik) itu ketakutan," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Bandung Kompol Rahayu Mustikaningsih.

Menurut Rahayu, pemuda itu berbohong kepada orangtuanya karena takut dimarahi. Pasalnya, pemuda itu mabuk berat dan sempat menjadi amukan massa karena tindakan konyolnya.

Ia mengungkapkan, pemuda ini awalnya pamit ke orangtuanya untuk keluar bersama teman kompleknya. Sesampainya di Dago, pemuda ini dalam kondisi mabuk berat.

"Ternyata dia mabuk berat," ucap Rahayu.

Baca juga: Babinsa Diteriaki Begal dan Dikeroyok Warga Saat Patroli, Ini Kata Kapendam Hasanuddin

Dalam kondisi mabuk, pemuda ini melakukan tindakan konyol, menendang orang-orang yang nongkrong di wilayah Dago. Perkelahian pun terjadi dan sempat jadi korban amukan massa dan dilerai teman pemuda tersebut. 

"Sempat damai dan anak ini malah pergi ke Dukomsel dan nendangin orang-orang yang nongkrong di sana, sampai akhirnya digebukin sama orang-orang di sana," ucap Rahayu.

Pemuda ini pun berterus terang, sampai akhirnya orangtuanya batal membuat laporan penculikan.

"Sampai saat ini orangtua belum bikin laporan, kemarin itu baru mau laporan kemudian cek TKP dulu kan waktu itu laporannya penculikan, pas dicek ternyata bukan," ungkap Rahayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com