Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Obat Menipis, Disnak Minta Kementerian dan Provinsi Bantu Tangani PMK di Garut

Kompas.com - 14/06/2022, 18:29 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com – Stok obat-obatan dan vitamin untuk mengobati ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Garut mulai menipis.

Padahal, penyebaran PMK masih terus terjadi dan telah menyebar ke-18 dari 42 kecamatan yang ada di Garut.

“Dulu diprediksi untuk 2.500 ternak, tapi sekarang jumlahnya berkembang terus, jadi sekarang persediaan obat sudah menipis,” jelas Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani kepada wartawan saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (14/06/2022).

Baca juga: Hewan Kurban di Lhokseumawe Wajib Kantongi Surat Bebas PMK

Untuk mengatasi menipisnya persediaan obat-obatan ini, Sofyan mengatakan bahwa Bupati Garut telah meminta untuk mengajukan pembelian obat-obatan PMK dari dana Biaya Tidak Terduga (BTT) di APBD Garut.

Namun, pengajuan obat-obatan tersebut tetap membutuhkan waktu hingga disalurkan ke peternak.

“Pimpinan (bupati) sudah merespons untuk diajukan lagi BTT, tapi perlu proses. Sementara yang namanya sakit, tidak bisa menunggu lama, harapan kami ada pihak terkait yang memiliki obat yang siap bisa dikirim ke Garut,” katanya.

Dengan obat-obatan dan petugas lapangan yang ada, menurut Sofyan, Pemkab Garut sudah sangat bersungguh-sungguh menangani ternak-ternak yang terpapar PMK.

Buktinya, tingkat kesembuhan hewan yang terpapar PMK cukup tinggi, hingga mencapai 1.400 lebih ternak.

“Cuma kalau terus-terusan begini, sulit juga karena penyebarannya sekarang sudah ke 18 kecamatan,” katanya.

Sofyan menilai, selain upaya pengobatan bagi ternak yang sudah terpapar PMK, perlu juga upaya vaksinasi agar penyakit tidak terus menyebar secara meluas.

Pihaknya pun sudah berupaya mengajukan bantuan vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 13.000 dosis untuk 13.000 populasi ternak.

“Untuk Jabar (kiriman vaksin) diperkirakan tanggal 16 Juni, kalau saya ngusulin sebanyak populasi, sekitar 13 ribuan, prioritas untuk populasi yang sehat,” katanya.

Sofyan melihat, upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini baru pada pengobatan.

Namun, jika terus menerus melakukan pengobatan tanpa ada upaya vaksinasi, tentu sangat sulit melakukan pencegahan penyebaran wabah ini.

"Kalau bisa, (ternak) segera divaksin supaya mental (virus penyakitnya). (Kalau sudah divaksin), walau masih ada penularan tetapi gejala penyakit berkurang, sama seperti Covid-19,” katanya.

Baca juga: PMK Merajalela, Peternak Sapi di Blora Mulai Panik

Dari data yang dihimpun Tim Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK hingga Sabtu, 13 Juni 2022, tim teknis kesehatan hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan pada ternak sebanyak 4.046 ekor ternak.

2.764 ekor di antaranya bergejala PMK dan 1.471 ternak sudah sembuh.

Sementara, jumlah ternak yang mati akibat terpapar PMK sebanyak 50 ekor tersebar di enam kecamatan dan 77 ekor ternak bergejala PMK dipotong bersyarat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

Bandung
Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Bandung
Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Bandung
Gempa Bumi M 5,1 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi M 5,1 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami

Bandung
Mencari Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan Usai Jajan Cimin, Diduga dari Bubuk Pedas

Mencari Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan Usai Jajan Cimin, Diduga dari Bubuk Pedas

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Bandung
Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Bandung
Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Bandung
Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Bandung
BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

Bandung
Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Bandung
Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Bandung
Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com