“Totalnya 14 kasus. 13 sudah pulang dan masa penyembuhan. Satu masih dirawat di rumah sakit. Rentang usia rata-rata anak-anak,” kata Masriti.
Baca juga: Ada 377 Kasus DBD di Jakarta Pusat pada Periode Januari hingga Juni 2022
Selain menyemprotkan fogging, petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan juga perangkat desa memberikan serbuk abate ke beberapa ibu rumah tangga. Pemberian ini disertai edukasi dan sosialisasi pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS penting adalah hal terpenting dilakukan untuk mencegah DBD.
“Yang terpenting bukan membasmi dengan Fogging, tetapi menjaga kebersihan lingkungan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 3M juga harus dilakukan secara rutin oleh utama. Jadi yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” Tambah Masriti.
Puskesmas Pangkalan berkerjasama dengan Perangkat Desa Pangkalan melakuan kegiatan rutin beruta penyuluhan, sosialisasi, serta edukasi terkait DBD. Kegiatan kebersihan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal adalah Sabtu Bersih.
Meski demikian, kesadaran terpenting lahir dari tiap individu di tiap rumah warga untuk dapat bebersig rutin demi memutus kembangbiak nyamuk Aedes aegypti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.