SUKABUMI, KOMPAS.com - Pasangan petani Mukhtar (72) dan Juarsih (62) menceritakan bagaimana perjalanannya menabung 20 tahun di celengan untuk mewujudkan impiannya menjalankan rukun Islam kelima, naik haji.
Warga asal Kampung Cikangkar, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang ini sejak puluhan tahun lalu, berniat berangkat haji secara bersama-sama dari penghasilan bertani.
Sejak niat berhaji terucap, pasangan suami istri ini menabung masing-masing.
"Kemudian saya mengumpulkan uang di celengan mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 500.000 besarnya," ucap Juarsih dikutip dari Tribunjabar.id.
Baca juga: Kisah Calon Jemaah Haji Termuda di Tanjungpinang, Wirausaha Sejak SD hingga Berhaji saat Kuliah
Juarsih bersama suaminya, setiap hari pergi bertani di sawah garapannya yang mereka sewa dari orang lain sebesar Rp 50 jutaan per tahun.
"Setiap panen dan ada rezeki lebih saya tabung di celengan secara rutin. Selama 20 tahun," katanya.
Beberapa tahun terakhir ada pendaftaran haji dan mereka memutuskan membuka celengan berisi Rp 27 jutaan.
Untuk melunasi biaya haji, Juarsih menabung kembali hingga bisa lunas biaya haji dan bisa berangkat tahun ini.
"Alhamdulillah, tahun ini saya bisa berangkat. Asalnya akan berdua sama suami, tapi tidak bisa akibat pembatasan usia calon haji," tutur dia.
Baca juga: Kisah Tukang Becak Naik Haji, Menabung Selama Puluhan Tahun demi Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci
Sementara itu, Muhtar (72) mengaku menabung di program haji di salah satu bank.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.