Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Ditemukan Terikat Tali Tambang di Bogor, Mulutnya Dilakban

Kompas.com - 30/06/2022, 18:03 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com- Warga Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan pria asing dalam kondisi tangan diikat dan mulut dilakban seperti layaknya film.

Belakangan diketahui bahwa korban merupakan seorang sopir truk pengangkut gula.

Sopir berusia 28 tahun ini ditemukan dalam kondisi tertelungkup dengan tangan, kaki terikat dan mulut dilakban pada Rabu (29/6/2022) pukul 08.00 WIB.

"Iya itu ditemukannya Rabu pagi jam 8, saat itu kami lagi patroli, kebetulan lewat situ, terus ada seorang security yang menyampaikan (lapor) ada orang diikat di lokasi tersebut," kata Kepala Unit (Kanit) Satpol-PP Kecamatan Gunung Sindur, Rizky Widianto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Nekat Cari Sasaran Siang Bolong di Bandar Lampung, Begal Bersenpi Ditangkap

Saat ditemukan, kata Rizky, posisi badan korban menelungkup di samping sebuah bale atau tepatnya depan bangunan kosong. Ia mengenakan kemeja hijau setelan celana panjang abu-abu.

"Memang sepi, ditaruhnya di deket bale tempat duduk bambu gitu. Ditaruh di sampingnya. Di rumah kosong gitulah. Jadi ditaruh di samping situ. Karena kebetulan ada warga yang melihat. Kemudian warga tersebut juga enggak berani langsung nolong atau ngelepas ikatan itu," ujarnya.

Petugas sedang mengevakuasi sopir truk yang diikat tali tambang di Kampung Citeureup, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).Dok. Kanit Satpol-PP Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Petugas sedang mengevakuasi sopir truk yang diikat tali tambang di Kampung Citeureup, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).

Setelah mendapat laporan warga, dia langsung datang ke lokasi dan meminta warga untuk segera menghubungi polisi.

Usai menghubungi polisi, petugas langsung menolong dan membantu melepaskan ikatan tali tersebut.

Baca juga: Berani Lawan Begal, Perempuan di Malang Dapat Penghargaan

Saat tali tersebut dilepas, badan korban sudah lemas dan syok lantaran kuatnya ikatan tali tersebut.

Sopir truk pengangkut gula ini mengaku telah menjadi korban perampokan oleh sejumlah orang yang tak dikenal di Tol Cikupa Tangerang.

Ia kemudian dibuang ke kawasan Gunung Sindur Bogor.

Petugas sedang mengevakuasi sopir truk yang diikat tali tambang di Kampung Citeureup, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).Dok. Kanit Satpol-PP Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Petugas sedang mengevakuasi sopir truk yang diikat tali tambang di Kampung Citeureup, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).
Kepada petugas, sopir itu menyebut telah diikat sejak Rabu malam lalu dibawa dalam kondisi mata tertutup ke wilayah Bogor.

"Nah pengakuannya, jadi korban ini kebetulan sedang istirahat di rest area menunggu temannya. Kemudian tiba-tiba datang sejumlah orang tak dikenal langsung menyekap. Jadi diikat tangannya, kakinya, dan bagian kepala dan mulut itu dilakban. Diikat pakai tali tambang," ungkap Rizky berdasarkan pengakuan korban saat itu.

"Korban informasinya ngangkut gula 8 ton, itu truk hilang dan identitasnya ada di situ. Ikatan kaki dan tangannya itu kuat banget. Tapi untungnya enggak ada luka-luka," imbuh Rizky.

Baca juga: 2 Begal di Lampung Selatan Tewas Dihajar Massa, Bocah 7 Tahun Sempat Terkena Peluru Nyasar

Sementara itu, Kapolsek Gunung Sindur Kompol Birman Simanulang memastikan korban sudah dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ditemukan luka pada tubuh korban.

Kepada polisi, sopir berinisial MI (28) itu mengaku dirampok oleh sejumlah orang tak dikenal.

"Selasa malam kejadiannya, ditemukannya Rabu pagi. Dia enggak kenapa-napa, cuman diikat aja. Enggak ada luka-luka," kata Birman memastikan kondisi korban saat berada di kantor polisi.

Menurut Birman, awal mula ditemukannya korban oleh warga sekitar yang sedang melintas di lokasi tersebut. Penemuan tersebut kemudian dilaporkan kepolisian setempat.

"Kan belum dipastikan korban, belum penyelidikan juga. Kalau kita sebut korban, tapi tahunya pelaku, gimana dong. Yang jelas sudah diongkosin untuk pulang," terang Birman.

Saat ditanya apa langkah kepolisian selanjutnya, Birman menyebutkan, sudah melimpahkan kasus tersebut ke Polres Tangerang. Sebab, kata dia, kasus tersebut masuk wilayah hukum Tangerang.

Baca juga: Anak 7 Tahun Jadi Korban Peluru Nyasar Begal yang Panik Saat Diamuk Massa

Oleh karena itu, Birman menyarankan korban untuk membuat laporan ke kantor polisi di Tangerang.

"Kita kan juga enggak tahu ya, apakah itu permainan (korban) atau tidak. Bener apa enggak itu bisa masuknya tindak pidana, kita enggak ngerti. Apalagi di Tangerang itu sarangnya segala macam peristiwa. Jadi kita enggak tahu bener dirampok atau enggak juga," ujarnya.

"Dia udah lapor ke Tangerang, bukan urusan kita lagi. Memang urusan polisi untuk menyelidiki tapi kan yang paling berwenang Polres Tangerang. Jadi kita cuman mengamankan orang aja, habis itu minta keterangan. Ya sudah kita suruh pulang, toh juga dia sehat. Jadi kita suruh laporan ke Tangerang," tegas Birman menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Pj Gubernur Jabar Turun Tangan Damaikan Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur

Bandung
Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com