Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAID Tasikmalaya Minta Polisi Ungkap Pelaku Pembuangan Bayi di Gang

Kompas.com - 12/07/2022, 13:48 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, meminta pihak Kepolisian untuk cepat mengungkap pelaku pembuang bayi diperkirakan baru 30 menit dilahirkan di sebuah gang Kampung Panyusuhan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/7/2022).

KPAID saat ini memfokuskan untuk pemulihan kesehatan bayi yang masih dirawat di inkubator Puskesmas Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami konsentrasi dengan pemulihan bayi. Pelaku yang membuang (diharap) bisa terungkap secepatnya," jelas Ato kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Diduga Baru Lahir 30 Menit, Bayi Perempuan Dibuang Orangtuanya di Tasikmalaya

Ato menambahkan, KPAID bersama Polsek Ciawi Polresta Tasikmalaya terus memantau kondisi bayi yang diduga dibuang ibu kandungnya sesaat setelah lahir.

Pihaknya pun saat ini telah berkoordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Tasikmalaya untuk penanganan selanjutnya.

"Nanti langkah penanganan selanjutnya usai penanganan masalah hukumnya oleh Kepolisian selesai. Kalau koordinasi dengan dinas terkait Kabupaten Tasikmalaya sudah dilakukan," ujar dia.

Sebelumnya, Warga Kampung Panyusuhan Desa Pakemitan Kidul Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dihebohkan dengan temuan bayi perempuan yang baru dilahirkan terbungkus kain di semak-semak dekat rumah warga, Senin (11/7/2022).

Seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan ditemukan di semak-semak Kampung Panyusuhan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/7/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan ditemukan di semak-semak Kampung Panyusuhan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/7/2022).

Bayi kali ditemukan usai seorang warga mendengar tangisan bayi di semak-semak jalan gang perkampungan dekat tumpukan sampah tanaman-tanaman penghias jalan Senin pagi sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

Eneng Siti (55), salah seorang warga setempat sekaligus saksi mata mengaku mulanya mendengar tangisan bayi saat membersihkan halaman rumahnya.

Dirinya mendekati sumber tangisan bayi ke semak-semak dan memeriksanya sampai kaget menemukan terbungkus kain seperti usai baru dilahirkan oleh ibu kandungnya.

"Bayi ini sengaja dibuang oleh ibu kandungnya dan dekat rumah warga supaya gampang ditemukan. Saya kaget tadi melihat bayi itu menangis dalam bungkusan kain tak alama usai dilahirkan," jelas Eneng kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin siang.

Eneng pun melaporkan temuannya ke tokoh masyarakat dan warga lainnya sampai akhirnya sepakat membawa bayi itu ke Puskesmas Ciawi dan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian terdekat.

Baca juga: Bayi Ditemukan Samping Mimbar Masjid, Ada Tulisan “Rizkya Nashita Salwa, 9 Juli 2022”

"Saya langsung lapor dan menyelamatkan bayi yang utama dibawa ke Puskesmas. Lalu, sepakat melaporkan ini ke Polsek Ciawi," tambah dia.

Tak lama kemudian, petugas Polsek Ciawi dan Tim Inafis Polresta Tasikmalaya memeriksa lokasi kejadian dan keterangan para saksi kasus dugaan pembuangan bayi baru dilahirkan tersebut.

Kepala Polsek Ciawi Polresta Tasikmalaya AKP Karyawan membenarkan adanya temuan bayi baru lahir tergeletak di semak-semak dan diduga dibuang oleh ibu yang baru melahirkannya.

"Ya, benar ada kasus buang bayi. Alhamdulillah bayinya masih hidup dan kini mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Ciawi," kata Karyawan, Senin (11/7/2022) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com