BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Cikidang yang berada di Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sepi peminat.
Tidak ada murid baru yang mendaftarkan diri di SD Negeri 5 Cikidang selama dua tahun terakhir, sehingga saat ini tidak ada murid sama sekali di ruang kelas 1 dan kelas 2 pada tahun ajaran 2022-2023.
Kepala Bidang SD, Disdik KBB Dadang Supardan mengatakan, Disdik mencatat SD Negeri 5 Cikidang merupakan sekolah yang paling tidak diminati dari seluruh SD Negeri yang berada di Bandung Barat.
"SD Negeri 5 Cikidang ini saat ini hanya punya 3 kelas. 2 kelas kosong yakni kelas 1 dan 2 dan 4 kelas isi," ujar Dadang saat ditemui, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Kisah Kepsek yang Berjualan Bendera untuk Pengobatan Penderita Tumor
Sepinya peminat sekolah tersebut sudah terasa sejak 5 tahun silam, hal itu terbukti dari jumlah siswa yang tidak kurang dari 5 murid dalam satu kelas.
"Empat kelas yang isi itu jumlahnya juga sedikit. Kelas 3, 4, 5 masing-masing hanya 5 siswa dan kelas 6 itu jumlahnya 26 siswa," ungkap Dadang.
Heti Suryati, satu di antara guru-guru yang mengajar di SD Negeri 5 Cikidang merasakan langsung sepinya peminat di sekolah tersebut.
Menrutnya, sepinya pemimat yang mendaftarkan diri ke sekolah tersebut disebabkan lantaran jauhmya jarak SD Negeri 5 Cikidang dengan permukiman warga.
Munculnya beberapa sekolah swasta seperti pondok pesantren dan lembaga pendidikan swasta berbasis keagamaan juga diduga ikut menjadi sebab sepinya peminat orangtua untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri 5 Cikidang.
"SDN 5 Cikidang berdekatan dengan pesantren dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), kalau dulu memang warga Ciputri banyak yang bersekolah ke sini. Tapi sekarang kan di sana sudah berdiri sekolah," kata Heti.
Baca juga: Tak Peduli Seragam Terkena Lumpur, Puluhan Siswa SD Tanam Mangrove di Pesisir Pantai Donggala
Kendala lainnya, tenaga guru SD Negeri 5 Cikidang hanya tersisa dua orang, bahkan salah satu guru jarang mengajar karena terganggu kesehatannya.
Untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik terpaksa seorang penjaga sekolah diperbantukan mengajar.
"Di tengah kami kekurangan guru, ibu juga akan memasuki pensiun. Jika di sekolah lain diisi guru PPPK, tetapi di sini enggak ada yang ikut padahal ada kuota 5 orang. Pernah punya tenaga honorer, tapi sudah pindah," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.