Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Pesawat Bikin Macet Jalan, Plt Bupati Bogor Minta Tinjau Perizinan Gudang Bangkai Pesawat

Kompas.com - 28/07/2022, 06:29 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Aktivitas pengangkutan badan pesawat menggunakan truk trailer menjadi masalah utama kemacetan yang menghebohkan warga di Jalan Raya Kemang-Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/7/2022) pagi.

Karena itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengingatkan agar tak ada lagi aktivitas pengangkutan badan pesawat di jam pagi hari.

Hal itu diperlukan supaya arus lalu lintas lancar dan kegiatan warga sekitar tidak terganggu lagi.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Pengangkutan Bangkai Badan Pesawat di Bogor Bikin Macet dan Viral

"Itu harusnya koordinasi dengan pihak pemerintah. Kami sudah serahkan kepada bagian lalu lintas di Dishub. Itu bagaimana kok bisa lolos (truk ngangkut badan pesawat) kemarin pagi itu," kata Iwan kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

Menurut Iwan, badan pesawat itu harusnya dipotong-potong terlebih dahulu sebelum diangkut ke tempat lahan kosong atau gudang penyimpanan yang berada di pinggir Jalan Raya Bogor-Parung, Kampung Jampang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang.

Ia menyebut, sudah memerintahkan petugas untuk mengevaluasi aktivitas keluar masuk truk pengangkut badan pesawat dari gudang tersebut.

Sebab, truk trailer pengangkut badan pesawat itu beroperasi di luar jam yang diperbolehkan alias pada pagi hari. Sesuai aturan, truk dengan muatan besar hanya boleh melintas di jalan raya pada malam hari.

Aturan itu tertuang melalui Peraturan Bupati (Perbup) Bogor Nomor 120 tahun 2021 tentang Waktu Operasional Kendaraan Angkutan Tambang. Truk Tambang, bisa beroperasi pada pukul 20.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

"Ya mungkin jadinya akan direkayasa lagi aktivitas pengangkutan itu agar tidak mengganggu warga. Karena pas saya lihat itu kan sangat mengganggu warga kita di sini. Kan harusnya pesawat itu bisa dipotong-potong berapa bagian dulu sebelum dibawa ke Bogor," ungkapnya.

Di samping itu, Iwan juga meminta camat setempat untuk meninjau kembali perizinan gudang bangkai pesawat tersebut.

Iwan menyebut, gudang bangkai pesawat itu perlu ditindak lanjut dari pihak terkait. Pasalnya, fungsi keberadaan gudang yang berada di pinggir jalan itu belum diketahui sejak awal berdiri.

 

Aktivitas di dalam gudang itu khawatirnya disalahgunakan untuk kepentingan hal lain, yang bisa menyebabkan dampak kerugian bagi warga sekitar.

"Kita juga akan minta pak camat untuk identifikasi gudang itu untuk apa. Kan gudangnya sudah lama juga itu, tapi saya belum tahu gudang itu dibuat untuk apa, apakah memang bisnis jual beli barang bekas pesawat lalu dibawa ke daerah kita. Itu juga harusnya Satpol-PP lebih ketat lagi mengecek, di situ ada apa, apakah tempat pembuangan limbah pesawat atau bagaimana? Ya kalau itu tempat pembuangan limbah ya tentu kita tolak," jelas Iwan.

Berdasarkan keterangan dari kepolisian, badan pesawat itu diangkut dari Bandara Soekarno Hatta, untuk kemudian disimpan di lahan kosong atau gudang bangkai pesawat yang berada di Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Akibat proses pengangkutan badan pesawat itu, kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalan Raya Kemang-Parung, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Selasa (26/7/2022) pukul 06.45 WIB.

Video kemacetan akibat badan pesawat itu sempat beredar viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat truk pengangkut badan pesawat terjebak hingga menutupi ruas jalan.

Baca juga: Dilintasi Truk Bawa Badan Pesawat, Jalan Raya di Bogor Sempat Macet Parah

Pengendara mobil dan motor tidak bisa melewati jalan tersebut karena badan pesawat yang besar berpapasan dengan sebuah bus merah ikut terjebak di arah sebaliknya.

Di video itu juga terlihat pengendara motor berhadap-hadapan dengan moncong pesawat yang diangkut truk itu.

Sejumlah pengendara motor bahkan berusaha mencari celah agar bisa lolos dari kemacetan tersebut.

Kemacetan baru terurai setelah anggota kepolisian datang ke lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com