Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Hektar Tambak Garam Cirebon Terendam Rob, Ribuan Petambak Kesulitan

Kompas.com - 23/08/2022, 15:05 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com– Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) Kabupaten Cirebon, Mohamad Taufik, menyampaikan, tahun ini ada sebanyak sekitar 500 hektar lahan tambak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir rob.

Sekitar 1.000 orang petambak terdampak sehingga tidak dapat memproduksi garam.

Mereka terpaksa bersabar dan mencari pekerjaan lain agar tetap dapat menafkahi keluarga. Produksi garam tahun ini pun diprediksi akan menurun.

Baca juga: Lahan Terendam Banjir Rob, Petambak Cirebon Tak Dapat Produksi Garam

Taufik, menyampaikan, banjir rob sudah berlangsung sejak bulan lalu, Juli 2022.

Gelombang air laut yang pasang terus meninggi dan naik ke permukaan hingga merendam lahan tambak garam.

Musibah ini terjadi di beberapa desa sepanjang bibir pantai, antara lain tersebar di Kecamatan Mundu, Astanajapura, Pangenan, Gebang, dan Kecamatan Losari.

Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) Kabupaten Cirebon, Mohamad Taufik, memberikan keterangan terkait banjir rob yang merendam 500 hektar tambak garam di beberapa daerah.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI) Kabupaten Cirebon, Mohamad Taufik, memberikan keterangan terkait banjir rob yang merendam 500 hektar tambak garam di beberapa daerah.

Diperkirakan, luas tambak yang terdampak di sepanjang bibir pantai itu sekitar 500 hektar.

“Dari mulai Juli sudah mulai terendam rob. Dari Kecamatan Mundu sampai Kecamatan Losari, perbatasan Jawa Tengah. Akibat dari letak geografis daerah tersebut. Yang tardampak langsung sekitar 500 hektar,” kata Taufik kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Sebanyak 40 Rumah Warga Semarang Kembali Tergenang Rob, Warga Rela Iuran untuk Tinggikan Jalan

Tambak yang terendam rob ini akhirnya tidak dapat difungsikan apa pun.

Tambak yang semula sudah dislender, sudah masuk air garam, dan siap produksi, namun kembali gagal karena terendam banjir rob.

Akibatnya, sekitar seribu orang petambak garam yang berada di kawasan tersebut tidak dapat beraktivitas.

Mereka berharap pemerintah mau membantu membangun Tembok Pembatas Tanah (TPT) untuk menghalau banjir rob yang tiap saat mengancam lahan tambak garam mereka.

“Solusinya harus ada peranan pemerintah untuk membangun TPT sepanjang pantai yang terkena rob dari Kecamatan Mundu sampai Losari. Terutama daerah yang paling parah, daerah Rawaurip Kecamatan Pangenan, sekitar 2000 meter, di Tawang Sari dan Ambulu dampaknya juga sangat besar terkena rob,” tambah Taufik.

Baca juga: Banjir Rob Kembali Terjang Semarang, Anak-anak Pulang Sekolah Digendong hingga Diangkut Kendaraan Roda Tiga

Dasuki (50), petambak garam Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu menyampaikan, rob yang datang beberapa kali membuatnya harus kerja ekstra.

Dia harus membuang air dan menguras ulang tambak, kemudian bekerja dari awal lagi.

Tak hanya itu, cuaca kemarau juga dirasa cukup sulit.

Hingga Agustus ini, masih terdapat beberapa kali turun hujan. Petambak yang seharusnya sudah panen, tapi belum dapat mengerjakan apapun.

“Susah pak. Rob. Hujan. Seharusnya bulan kemarin dan bulan ini sudah panen, tapi kenyataanya sampai hari ini belum bisa apa-apa. Sampai sekarang belum dapat pendapatan,” kata Dasuki kepada Kompas.com di lahan tambaknya.

Baca juga: Suka Duka Petugas PLN di Wilayah Abrasi Karawang, Jalan Kaki 4 Km Bawa Tiang Listrik hingga Berlomba dengan Banjir Rob

Para petambak berharap pemerintah memberikan solusi atas masalah ini.

Pasalnya, banjir yang merendam dalam kurun waktu yang lama, dan juga cuaca yang tidak menentu membuat banyak petambak gagal produksi.

Otomatis jumlah produksi garam petani Cirebon diprediksi akan menurun drastis pada bulan mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Raih Suara Terbanyak di Golkar, Airin Siap Mundur demi Pilgub Banten

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Senin Siang Masih Ngobrol dengan Tetangga, Sorenya Nenek Asiah Ditemukan Tewas

Bandung
Sengketa Dago Elos, Polda Jabar Tetapkan Duo Muller Jadi Tersangka

Sengketa Dago Elos, Polda Jabar Tetapkan Duo Muller Jadi Tersangka

Bandung
PMI Asal Cirebon Meninggal di Korsel, Keluarga Sebut Korban Dikeroyok 5 Orang

PMI Asal Cirebon Meninggal di Korsel, Keluarga Sebut Korban Dikeroyok 5 Orang

Bandung
Akhir Kasus 'Istriku Ternyata Laki-laki'

Akhir Kasus "Istriku Ternyata Laki-laki"

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com