Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Kawasan Industri Bandung Barat Kesulitan Air Bersih

Kompas.com, 31 Agustus 2022, 19:26 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Krisis air bersih melanda permukiman warga di Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Meski hujan sesekali turun di musim kemarau basah ini, warga di kampung tersebut tetap mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih terhitung sejak awal musim kemarau hingga saat ini.

"Warga di RW 08 ini memang kesulitan air. Kekeringan ini terjadi di setiap musim kemarau saja," ungkap Kepala Desa Cimareme, Cecep Sudrajat saat ditemui di lokasi, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Kota Bima Konsumsi Air Asin Bertahun-tahun

Kampung Cikandang ini satu dari sekian kampung yang sudah disulap menjadi sebuah kawasan industri Cimareme.

Perusahaan-perusahaan besar yang berdiri di wilayah itu aktif menggunakan sumber air dengan membuat sumur-sumur artesis.

"Karena ini masuk dalam kawasan industri, memang banyak pengaruhnya terhadap (debit) air. Oleh karena itu pabrik wajib membantu jika warga susah air," kata Cecep.

Warga di Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat antre air bersih, Rabu (31/8/2022).KOMPAS.COM/BAGUS PUJI PANUNTUN Warga di Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat antre air bersih, Rabu (31/8/2022).

Kekeringan yang kini dirasakan menjadi pekerjaan rumah pemerintah setempat untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Kampung Cikandang.

Setiap harinya, Cecep memastikan agar masyarakat di kawasan ini bisa mendapatkan air bersih dari pabrik-pabrik yang beraktivitas di kampung tersebut.

"Kalau hari Sabtu sama Minggu memang susah. Karena mungkin pabrik juga libur. Itu kendalanya," tutur Cecep.

Melihat fenomena itu, kepolisian menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar Kampung Cikandang.

Baca juga: Kabupaten Bima Darurat Kekeringan, 38 Desa Krisis Air Bersih

Polres Cimahi menyiapkan sebanyak 8.000 liter air bersih dan 200 paket beras untuk masyarakat Desa Cimareme yang mengalami kekeringan.

"Bantuan (air bersih) ini dilakukan dengan harapan bisa mengurangi dampak sosial. Sebab di desa ini untuk air bersih masih susah dicari. Jadi untuk itu kami hadir. Walaupun tidak 100 persen membantu paling tidak bisa meringankan," ujar Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan saat ditemui.

Warga di Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat antre air bersih, Rabu (31/8/2022).KOMPAS.COM/BAGUS PUJI PANUNTUN Warga di Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat antre air bersih, Rabu (31/8/2022).

Imron menyampaikan, distribusi air bersih ini bakal rutin dilakukan tanpa melihat musim kemarau maupun musim penghujan.

"Kalau ada permintaan, ada penyampaian kepada kami, pasti kami bantu. Kita akan droping seperti di kampung ini," tutur Imron.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau