BANDUNG, KOMPAS.com- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat mengusulkan agar pemerintah menggratiskan pajak kendaraan bagi angkutan umum.
Hal itu muncul seiring dengan keputusan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sekretaris DPD Organda Jawa Barat Ifan Nurmufidin mengatakan, usulan tersebut diharapkan bisa meringankan beban operasional para pemilik atau pengusaha angkutan umum atas kenaikan BBM.
"Kami sangat dilema seandainya tarif ini angkutan umum dinaikkan. Namun kami mengusulkan dua rekomendasi terkait kenaikan harga BBM ini, salah satunya, khusus angkutan umum tidak dikenakan pajak," kata Ifan saat dihubungi, Selasa (6/8/2022).
Baca juga: Organda DIY Pastikan Tarif Layanan Transportasi Naik 22 Persen
Usulan lainnya, kata Ifan, pemerintah bisa memberikan subsidi khusus bagi angkutan umum.
"Tentunya kami menolak kenaikan BBM bagi angkutan umum. Namun enggak apa-apa harus tetap naik, kami mohon pemerintah memberikan subsidi BBM khusus bagi angkutan umum, melalui aplikasi MyPertamina" ungkapnya.
Hingga saat ini, lanjut Ifan, para pengusaha angkutan umum masih sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM karena mengakibatkan efek domino pada sektor ekonomi.
Organda Jabar pun belum setuju untuk menaikan tarif angkutan. Ia khawatir, angkutan umum semakin ditinggalkan masyarakat jika tarif naik.
"Kita itu sangat dilema, karena apakah masyarakat mau atau malah meninggalkan angkutan umum. Karena mereka akan berpikir lebih baik menggunakan angkutan pribadi, motor misalkan, atau mereka akan lari ke angkutan online," kata dia.
Baca juga: Tarif Angkot di Sumedang Naik Rp 2.000, Dishub: Kenaikan Jangan Lebih dari 30 Persen
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai mengantisipasi kenaikan harga pangan dan transportasi seiring dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
"Sudah diputuskan pusat, maka setiap ada kenaikan BBM akan menaikkan inflasi. Inflasi harus kita waspadai bersama karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. ada harga bahan pokok kemungkinan juga ikut naik, ada transportasi masyarakat," tutur Emil, sapaan akrabnya di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8/2022).
Emil berharap rencana kenaikan harga pangan dan transportasi bisa dimusyawarahkan oleh pelaku bisnis dengan pemerintah.
Baca juga: 4 Tahun Ridwan Kamil Jadi Gubernur Jabar, Relawan: Masih Banyak Program yang Belum Terlaksana
Khusus untuk transportasi, Emil meminta Dinas Perhubungan segera menghitung perkiraan kenaikan harga angkutan umum.
"Yang pasti kenaikan tarif itu harus dimusyawarahkan dan diputuskan tidak boleh sepihak oleh pelaku bisnis transportasi nanti Dishub akan menghitung, yang pasti naik ya. Mungkin cuma proporsinya berapa seadil-adilnya," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.