Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Sopir Angkot di Purwakarta, Pasrah Penumpang Berkurang, Bayar Tarif Lama, hingga Nombok Setoran

Kompas.com - 13/09/2022, 07:16 WIB
Reni Susanti

Editor

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Purwakarta menceritakan kepiluan mereka pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Salah satunya Nandri (32) sopir angkot 03 jurusan Ciganea-Simpang. Ia mengaku pasrah dengan warga yang membayar dengan tarif lama.

"Kami kan juga sudah pasang tarif terbaru di pintu angkot. Tapi masih ada saja yang bayar Rp 2.000 atau Rp 3.000, padahal sekarang kan di harga Rp 5.000 sampai Rp 6.000," ucap Nandri dikutip dari Tribunjabar.id, Senin (9/12/2022).

Baca juga: BBM Naik, Penumpang Turun, Sopir Angkot Sulit Kejar Setoran

Dia mengatakan, imbas dari naiknya tarif angkot ini juga menyebabkan penumpang makin berkurang.

"Sudah bayarnya pada harga lama, eh malah penumpang makin berkurang. Padahal kan mobil terus jalan dan perlu isi bensin juga," ucapnya.

Dia mengatakan, sejak BBM jenis Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 7.650, dia lebih sering menombok setoran ke pemilik angkot.

"Jadi hasil narik seharian cuma buat bayar bensin Rp 60 ribu. Sedangkan setoran perlu Rp 120 ribu, jadi suka nombok dan kejar balik modal di hari selanjutnya," ujar Nandri.

Baca juga: Kapolresta Banjarmasin Ganti Sepatu Tiga Mahasiswa yang Hilang Saat Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM

Sopir angkot lainnya, Edi Kadir (36) mengatakan, naiknya harga bensin ini membuatnya tidak menabung untuk keluarga. Dari biasanya suka ada lebihnya untuk ditabung, sekarang nihil.

"Dulu mah bisa pulang bawa uang Rp 100 ribu. Kalau sekarang boro-boro, bensin saja suka nombok," ucap Edi yang memiliki angkot 07 jurusan Cilangkap-Simpang.

Nandri dan Edi kini memilih mengandalkan penumpang berupa pelajar yang saat ini masih menggunakan angkot untuk transportasi ke sekolah maupun saat pulang.

Menurut mereka, meski tarif pelajar murah, pelajar selalu rombongan dan membuat angkot milik Nandri dan Edi penuh.

Edi berharap, pemerintah memperhatikan sopir angkot selain memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi naiknya harga BBM.

Dia juga meminta harga khusus untuk angkot.

"Sekarang kan juga sudah canggih, kalau mau isi bensin itu pelat nomor angkotnya diperiksa dulu, jadi bisa lah untuk diberikan harga khusus," harap Edi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Sopir Angkot di Purwakarta, Penumpang Kerap Bayar Tak Seusai Tarif Baru, Andalkan Pelajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Bandung
Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com