Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nina Picu Cuaca Ekstrem, 13 Wilayah di Jabar Diminta Waspadai Banjir, Longsor, hingga Angin Kencang

Kompas.com, 13 September 2022, 09:55 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem melanda sejumlah daerah di Jawa Barat akhir-akhir ini. Cuaca ekstrem ini dipicu oleh La Nina.

Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, meminta masyarakat mewaspadai dampak banjir tersebut. Seperti banjir, angin kencang, sampai longsor.

Cuaca ekstrem di Jabar ini diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan.

"Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer hingga akhir dasarian III Agustus, diketahui bahwa LaNina lemah masih aktif dan diprediksi akan tetap aktif hingga Januari-Februari 2023. Selain itu, dipole mode fase negatif juga berada dalam keadaan aktif dan diprediksi akan tetap aktif hingga Desember 2022," kata Teguh saat dihubungi Senin (12/9/2022).

Baca juga: BPBD Ingatkan Potensi Banjir akibat Cuaca Ekstrem di Bandung Raya

Dia mengatakan, dalam skala regional, pada akhir dasarian I September, pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) terasa dominan.

Sehingga, berdampak terhadap munculnya cuaca ekstrem di Kabupaten Bandung dan wilayah Jawa Barat bagian selatan dan barat.

"Pada pertengahan dasarian II September, pengaruh regional seperti MJO dan gelombang ekuatorial akan berkurang, dan kembali menguat pada akhir dasarian II hingga awal dasarian III September," katanya.

Dia mengatakan bencana yang berpotensi terjadi akibat cuaca ini adalah peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Cerita Pekerja PSN Leuwikeris Tasikmalaya Lari Selamatkan Diri Saat Air Bah Jebol Tanggul

Seperti hujan disertai petir dan angin kencang, kemudian angin kencang atau puting beliung, hujan es, banjir genangan atau bandang, dan longsor.

"Kondisi ini akan terus berlangsung hingga awal musim hujan di bulan Oktober. Kemudian akan berubah mengikuti perkembangan dinamika atmosfer," katanya dikutip dari Tribun Jabar.

Teguh mengatakan, seluruh wilayah Jawa Barat pada umumnya berpotensi terdampak kondisi ini.

Namun 13 wilayah yang paling berpotensi terdampak dalam satu minggu ke depan adalah Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Subang, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, Tasik, Pangandaran, dan Banjar.

"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Untuk itu, menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dan infrastruktur drainase agar selalu dijaga dan dipelihara dengan baik," katanya.


"Bagi masyarakat yang sedang bepergian atau di jalan raya, apabila terlihat perubahan cuaca yang dinamis, diharapkan segera mencari tempat berlindung di dalam gedung yang kokoh. Hindari berlindung di tempat semi terbuka. Selalu menerima informasi dari sumber-sumber terpercaya dari badan pemerintah yang resmi dan hindari membaca dan menyebarkan berita hoaks," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cuaca Ekstrem di Jabar Dipicu LaNina, Ini Wilayah yang Wajib Waspada dalam Seminggu ke Depan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau