Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Travel Haji-Umrah Minta Syarat Vaksin Meningitis Dilonggarkan karena Stok Langka

Kompas.com - 03/10/2022, 13:40 WIB

KARAWANG, KOMPAS.com - Pengusaha travel haji dan umrah asal Karawang, Jawa Barat, meminta syarat vaksinasi meningitis dilonggarkan.

Pengelola Sanema Tour and Travel Rafiudin Firdaus mengatakan, persyaratan vaksinasi meningitis menghambat para jemaah umrah untuk berangkat ke tanah suci.

"Kami sebagai pengusaha travel, sebagai penyedia perjalanan ibadah umrah dan juga mewakili asosiasi, saya jujur kecewa. Karena apa itu (syarat vaksin meningitis) menghambat, kita tahu susah mendapatkan vaksin meningitis tersebut," kata Rafiudin saat dihubungi, Senin (3/10/2022).

Beberapa jemaahnya, kata Rafiudin, gagal berangkat umrah karena tak bisa memenuhi persyaratan tersebut.

Baca juga: Vaksin Meningitis Langka di Surabaya, Wali Kota Eri Surati Kemenkes

"Ada jemaah kami gagal berangkat dari Surabaya. Makanya, ketika ada itu harusnya koordinasi dulu dengan Kementerian Agama agar bisa diberi tahu ke semua penyelenggara umrah. Ini juga stok vaksinnya langka," kata dia.

Rafiudin mengatakan, para pengusaha travel haji umrah sudah kesulitan selama dua tahun lalu akibat pandemi Covid-19 yang melarang pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Kemudian ketika sudah mulai bangkit, muncul persoalan lain. Mulai dari mahalnya harga tiket pesawat hingga kelangkaan stok vaksin meningitis yang menjadi syarat perjalanan.

"Dua tahun diuji pandemi kedua belum lama terkait haji furoda, banyak mengalami kerugian bahkan tutup. Terus mahalnya tiket umrah dan aturan soal ini yang sulitnya mendapatkan kartu vaksin meningitis," ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera memberi solusi. Pasalnya, jika banyak calon jemaah gagal berangkat, pihak travel ataupun jemaah merugi.

 

Pada dasarnya, kata Rafiudin, travel umrah akan taat soal aturan itu. Akan tetapi, pada kenyataan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis.

Sebagai contoh, salah satu jemaahnya di Karawang sampai bekeliling untuk mendapatkan vaksin tersebut, tapi tidak mendapatkannya.

Pertama di Karawang tidak ada stoknya, lalu pergi ke Bandung ternyata juga tidak ada. Dilanjutkan ke Jakarta, tetapi juga kosong.

Baca juga: Stok Vaksin Meningitis di Lumajang Kosong, Jemaah Umrah Terancam Batal Berangkat

"Kasihan jemaah, makanya itu jangan dipersulit untuk melakukan ibadah. Itu sangat zalim dan ingat bahaya sekali," ucapnya.

Karena itu, Rafiudin meminta agar syarat vaksin itu dicabut atau dilonggarkan. Apalagi, di Arab Saudi sudah melonggarkan aturan vaksin meningitis tersebut.

"Di Saudi mereka sudah melonggarkan soal aturan itu, dalam artian kartu vaksin ini enggak dicek lagi di Saudi. Jadi tolong dilonggarkan atau dicabut saja sampai memang ketersediaan vaksinnya aman," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kunjungi Cirebon, Ganjar Pranowo Ingin Jadi 'Slonong Boy' di Posko Pemenangan PDI-P untuk Pilpres 2024

Kunjungi Cirebon, Ganjar Pranowo Ingin Jadi "Slonong Boy" di Posko Pemenangan PDI-P untuk Pilpres 2024

Bandung
Arus Kendaraan ke Puncak Bogor Macet, Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah

Arus Kendaraan ke Puncak Bogor Macet, Polisi Berlakukan Sistem Satu Arah

Bandung
Kronologi Truk Tabrak Lari 2 Anggota Paskibraka di Indramayu

Kronologi Truk Tabrak Lari 2 Anggota Paskibraka di Indramayu

Bandung
Pabrik Ekstasi di Perumahan Elite Tangerang Digerebek, Polisi Tangkap Peracik dan Pencetak

Pabrik Ekstasi di Perumahan Elite Tangerang Digerebek, Polisi Tangkap Peracik dan Pencetak

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 3 Juni 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 3 Juni 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Bandung
12 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji AR di Bandung, Polisi Buka Posko Pengaduan

12 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji AR di Bandung, Polisi Buka Posko Pengaduan

Bandung
2 Gadis Remaja Anggota Paskibraka Indramayu Jadi Korban Tabrak Lari di Jalur Pantura

2 Gadis Remaja Anggota Paskibraka Indramayu Jadi Korban Tabrak Lari di Jalur Pantura

Bandung
Bocah Hilang Terseret Ombak di Pangandaran, Tim SAR Sisir Bibir Pantai Barat

Bocah Hilang Terseret Ombak di Pangandaran, Tim SAR Sisir Bibir Pantai Barat

Bandung
Kala Arsitek ITB Tata Ulang Kampung yang Hancur Diguncang Gempa Cianjur

Kala Arsitek ITB Tata Ulang Kampung yang Hancur Diguncang Gempa Cianjur

Bandung
Guru Ngaji di Garut Cabuli 17 Siswa, DP2KBP3A: Belum Ada Anak yang Ngaku Disodomi

Guru Ngaji di Garut Cabuli 17 Siswa, DP2KBP3A: Belum Ada Anak yang Ngaku Disodomi

Bandung
Hari Pertama Tilang Manual di Kabupaten Bandung, 45 Pengendara Ditilang

Hari Pertama Tilang Manual di Kabupaten Bandung, 45 Pengendara Ditilang

Bandung
76 Napiter Bacakan Ikrar Setia NKRI, Cium Bendera dan Bacakan Pancasila

76 Napiter Bacakan Ikrar Setia NKRI, Cium Bendera dan Bacakan Pancasila

Bandung
Update Kasus Guru Ngaji Abal-abal Cabuli 17 Murid di Garut, Bupati Minta Warga Rahasiakan Identitas Korban

Update Kasus Guru Ngaji Abal-abal Cabuli 17 Murid di Garut, Bupati Minta Warga Rahasiakan Identitas Korban

Bandung
Gara-gara Kucing, Warga Bandung Temukan Tengkorak Wanita di Rumah Kosong

Gara-gara Kucing, Warga Bandung Temukan Tengkorak Wanita di Rumah Kosong

Bandung
Paman di Tasikmalaya Cabuli Keponakan Selama 2 Tahun

Paman di Tasikmalaya Cabuli Keponakan Selama 2 Tahun

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com