Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri-ciri Pria Misterius yang Tikam Anak SD di Cimahi, Sosoknya Terekam CCTV, Diduga Masih Muda

Kompas.com, 21 Oktober 2022, 00:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - PS (12), siswi kelas 6 SD Langensari Cimahi, tewas usai ditusuk seorang pria misterius.

Peristiwa tersebut terjadi di dekat rumah korban di Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022) malam.

Paman korban, Galih Pratama (30), mengatakan, sosok pelaku terekam CCTV.

Dari rekaman kamera pengawas, pelaku datang menggunakan sepeda motor matik merah. Ia mengenakan baju putih, bercelana jeans, dan memakai tas selempang.

Sebelum beraksi, ia memarkirkan motornya di dekat persimpangan perumahan di Jalan Mukodar Tengah II RT 06 RW 07, Kelurahan Cibereum.

Baca juga: Detik-detik Penusukan Bocah di Cimahi Terungkap oleh CCTV, Ciri Fisik Pelaku Terdeteksi

Begitu korban tiba di lokasi, pelaku mengeluarkan senjata tajamnya.

"Pelaku tiba-tiba turun dari motor dan mengeluarkan senjata tajam sambil berjalan menghampiri korban. Seketika pelaku menusuk bagian punggung korban," ujarnya, Kamis (20/10/2022).

Setelah menikam korban, pelaku berlari menuju kendaraannya. Ia lalu kabur ke arah Jalan Mukodar Tengah II.

Galih menuturkan, berdasarkan rekaman CCTV, wajah dan kendaraan pelaku sudah terdeteksi.

"Pelaku mungkin masih usia muda. Itu dilihat dari rekaman kamera CCTV. Tapi memang tidak ada yang kenal. Pasti bukan orang sini," ucapnya.

Baca juga: Bocah SD Tewas Ditusuk Pria Tak Dikenal di Dekat Rumahnya di Cimahi

Detik-detik penusukan terekam CCTV

Detik-detik penusukan PS juga terekam kamera pengawas. Penusukan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.

Waktu itu, korban dalam perjalanan pulang ke rumah dari tempat mengaji di Lembaga Pendidikan Agama Islam (LPAI) At-Taqwa.

Korban awalnya berjalan bersama teman-temannya.

"Sesampainya di persimpangan menuju rumahnya, PS berpisah dengan temannya. Tanpa sadar ada seorang pria yang menikam menggunakan senjata tajam dari arah belakang," ungkapnya.

Seusai ditikam, korban ketakutan. Ia pun berlari menuju rumahnya. Namun, setelah berlari kurang lebih 150 meter, korban tumbang dan kehabisan darah.

Baca juga: Motif Pembunuhan Bocah SD di Cimahi Masih Misterius, Barang Berharga Korban Tak Hilang

Galih menjelaskan, kejadian tersebut menyisakan tanda tanya bagi keluarganya, khususnya terkait motif pria tersebut menikam PS.

"Saya juga bingung. Soalnya tidak ada barang yang diambil pelaku. Setelah melakukan penusukan pelaku langsung kabur," tuturnya.

Menurut Galih, keluarganya tidak mempunyai permasalahan pribadi dengan siapa pun. Keluarganya, terangnya, hanyalah warga sipil biasa yang tinggal di kompleks perumahan tersebut.

"Enggak ada. Enggak ada masalah sama siapa pun. Semoga polisi bisa cepat menangkap dan mencari tahu motif pelaku," harapnya.

Baca juga: Lari Terakhir PS Usai Ditikam Pria Misterius, Bocah di Cimahi Itu Akhirnya Ambruk, lalu Meninggal...

Polisi kumpulkan bukti

Suasana lokasi penusukan bocah SD di Cimahi oleh pria tak dikenal, Kamis (20/10/2022).Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Suasana lokasi penusukan bocah SD di Cimahi oleh pria tak dikenal, Kamis (20/10/2022).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cimahi AKP Rizka Fadila mengungkapkan, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan para saksi di sekitar lokasi kejadian.

Selain itu, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) demi mendapatkan data awal.

"Sementara ini kita belum bisa menyimpulkan (motifnya), kita masih melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kasusnya," bebernya di Markas Polres Cimahi, Kamis.

Rizka pun meminta supaya keluarga korban memercayakan kasus ini kepada kepolisian.

"Kami dari pihak kepolisian baik polres maupun polsek akan berupaya keras untuk melakukan penyelidikan semaksimal mungkin terkait rangkaian pengungkapan agar pelaku bisa segera tertangkap," terangnya.

Baca juga: Pelaku dan Motif Belum Diketahui, Bocah Perempuan di Cimahi Tewas Ditusuk OTK Saat Pulang Mengaji

Sumber: Kompas.com (Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau