BANDUNG, KOMPAS.com - Salmon (30) menceritakan jatuh bangun usahanya di bidang fashion, Zalmore, yang dirintisnya tahun 2016.
Kisahnya berawal saat Salmon memutuskan berhenti kerja sebagai karyawan salah satu perusahaan pembiayaan pada 2016.
Saat itu ia keluar kerja untuk memulai bisnisnya di bidang fashion. Ia memilih fashion karena sejak SMP sesekali berbisnis maklun pakaian.
"Modalnya keyakinan. Selama 6 bulan coba jualan kesana kemari, online juga, tapi hasilnya kurang bagus. Hingga (6 bulan setelah resign) diterima oleh Borma, tapi cuma 3 pcs," ungkap Salmon di Bandung, Kamis (28/10/2022).
Baca juga: Kisah Sukses Edi, Bangun Pabrik Alsintan dari Bengkel Las Kecil di Sumbar
Meski hanya 3 pcs per bulan, ia jalani dengan semangat. Ada kalanya ia harus hujan-hujanan untuk menyelamatkan kaus jualannya.
Belum lagi tabungan yang makin menipis hingga habis untuk bertahan hidup. Ditambah keputusannya yang ditentang orangtua. Namun karena yakin, ia memilih tetap bertahan.
Lambat laun bisnisnya berkembang. Permintaannya terus tumbuh hingga ia kembali hancur disaat pandemi Covid-19.
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat semua toko tempat ia menjual barang tutup. Itu artinya ia sama sekali tidak jualan.
Baca juga: Kisah Sukses Saeful, Jual Piyama 300 Lusin per Bulan hingga Malaysia dengan Andalkan Medsos
"Saat covid awal 2020 paling down. Kayanya saya ga bakat dagang. Tapi istri terus menyemangati untuk bertahan," ungkap lulusan Manajemen Universitas Parahyangan 2011 ini menjelaskan.
Ia pun tersemangati oleh salah satu dosennya di MBA Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.