Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Bogor Tewas Tertimbun Pasir Galian Ilegal, Polisi: Jual Pasir untuk Mencari Nafkah

Kompas.com - 08/11/2022, 06:04 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Mariah (52), seorang penambang pasir di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas tertimbun pasir galian ilegal setinggi 5 meter.

Kapolsek Cijeruk Kompol Sumijo mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/11/2022) pukul 08.00 WIB.

Pada Minggu pagi itu, korban bersama suaminya sedang melakukan pekerjaannya menambang pasir di wilayah tersebut. Keduanya merupakan penambang tanpa izin atau yang biasa disebut gurandil.

Baca juga: Bakar 250 Tenda, Polisi Paksa 1.200 Penambang Ilegal Tinggalkan Gunung Botak

Sumijo menyebut, pasangan suami istri ini membuat lubang untuk mengambil pasir atau tanah lihat untuk kemudian dijual hasilnya.

"Pasangan suami istri ini menambang lahan garapan tanah HGU untuk cari nafkah sehari-hari karena nggak punya pekerjaan lain untuk menghidupi keluarganya. Jadi dikumpulkan di pinggir jalan terus dijual ama dia," ujar Sumijo saat dihubungi, Senin (7/11/2022).

Nahas, saat sedang menambang pasir tersebut tiba-tiba saja tanah galian ilegal itu ambruk menimpa korban. Akibatnya, nyawa korban tak terselamatkan karena tertimbun material pasir. Ia terkubur hidup-hidup.

Baca juga: Soal Tuntutan Penambang Pasir Diizinkan Pakai Mesin Sedot, Kapolres Lumajang: Tidak Diperbolehkan

Sementara suami korban selamat, saat itu posisinya lebih jauh dari tebing galian tersebut. Sang suami berada di pojokan, kurang lebih jaraknya 15 meter. Dia pun selamat.

Pada pagi itu, suami korban mencoba melakukan pertolongan namun tidak berhasil akibat material pasir yang ambruk itu cukup banyak.

"Saat itu hanya berdua aja yang nambang. Terus pada saat kejadian itu, suaminya yang kulin, kemudian istrinya sedang merapikan ayakannya itu ke tempat untuk menaruh hasilnya.

Memindahkan ke tempat untuk menyetok pasir merah itu," ujarnya.

Karena lokasi jauh dari perkampungan, suami korban teriak meminta tolong dan akhirnya ada warga yang sedang berkebun mendengar teriakan tersebut.

Warga tersebut lantas mengecek dan melihat ada yang tertimbun. Mereka akhirnya bersama-sama berupaya melakukan pertolongan dengan cara melaporkan kejadian itu. Tim gabungan Polri-TNI bersama warga berupaya melakukan penggalian selama beberapa jam untuk mengevakuasi korban.

Hingga pada pukul 13.00 WIB jenazah korban berhasil diangkat dari dalam lubang galian itu. Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan.

"Harus kalau memang terjal itu diturunin dulu baru yang bawah. Tapi ini yang bawah dikeruk sehingga lama-lama patah. Jadi kasus ini karena kelalaian sendiri," ungkapnya.

"Memang latar belakang keduanya ini punya keluarga 9. Jadi dia yg menafkahi. Kalau dihitung, nilai pendapatan mereka 30 ribu hasil penjualan itu, seminggu sekali terkumpul terus dijual. Pasir merah atau tanah liat," imbuhnya.

Atas kejadian ini, Sumijo menambahkan, pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas bahwa hal ini merupakan sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

"Jadi sekarang kita police line, ditutup supaya tidak ada yang beraktivitas di sana lagi. Biar kejadian serupa tidak terulang. Diimbau semua warga termasuk desa sebelah dilarang menambang," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 22 September 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 22 September 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Bandung
Saat Anies Puji Kiprah Kaum Milenial Cianjur...

Saat Anies Puji Kiprah Kaum Milenial Cianjur...

Bandung
Bayi Tertukar di Bogor Akhirnya Dapat Penanganan dari Dinkes

Bayi Tertukar di Bogor Akhirnya Dapat Penanganan dari Dinkes

Bandung
CCTV di Gunung Gede Pangrango Ditambah

CCTV di Gunung Gede Pangrango Ditambah

Bandung
Video Viral Tawuran Pelajar, 1 Orang Terluka, 2 Motor Rusak, 4 Siswa Diamankan

Video Viral Tawuran Pelajar, 1 Orang Terluka, 2 Motor Rusak, 4 Siswa Diamankan

Bandung
Aksi Pemuda di Bogor Tangkap Pencuri Motornya, Melompat ke Setang

Aksi Pemuda di Bogor Tangkap Pencuri Motornya, Melompat ke Setang

Bandung
Aksi Todong di Jatinangor Sumedang Viral di Media Sosial, Pelaku Masih Pelajar

Aksi Todong di Jatinangor Sumedang Viral di Media Sosial, Pelaku Masih Pelajar

Bandung
Helikopter Water Bombing Mengudara Lagi di TPA Sarimukti, Siram Bara Api di Satu Zona

Helikopter Water Bombing Mengudara Lagi di TPA Sarimukti, Siram Bara Api di Satu Zona

Bandung
Cerita Warga Bandung 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung, Berburu Sejak Malam

Cerita Warga Bandung "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung, Berburu Sejak Malam

Bandung
Pj Gubernur Jabar Janjikan Sampah Menumpuk di Bandung Raya Segera Diangkut

Pj Gubernur Jabar Janjikan Sampah Menumpuk di Bandung Raya Segera Diangkut

Bandung
Mengenal Edelweiss, Bunga Abadi yang Terbakar di Gunung Gede

Mengenal Edelweiss, Bunga Abadi yang Terbakar di Gunung Gede

Bandung
Sampah Masih Menggunung di TPS Kota Bandung, Pj Walkot Diminta Segera Selesaikan

Sampah Masih Menggunung di TPS Kota Bandung, Pj Walkot Diminta Segera Selesaikan

Bandung
Dugaan Penipuan Masuk IPDN, Warga Karawang Transfer Rp 550 Juta

Dugaan Penipuan Masuk IPDN, Warga Karawang Transfer Rp 550 Juta

Bandung
Ibu Paruh Baya di Tasikmalaya Hilang Bareng Motornya Saat Jadi Tukang Kredit

Ibu Paruh Baya di Tasikmalaya Hilang Bareng Motornya Saat Jadi Tukang Kredit

Bandung
Anak Korban Pemerkosaan di Karawang Merupakan Korban 'Bully' di Sekolah Sebelumnya

Anak Korban Pemerkosaan di Karawang Merupakan Korban "Bully" di Sekolah Sebelumnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com