Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Ratusan Mahasiswa IPB Jadi Korban Penipuan hingga Diteror Penagih Pinjol

Kompas.com - 18/11/2022, 06:06 WIB
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi korban penipuan modus baru dengan iming-iming keuntungan 10% dan berutang pinjaman online (pinjol).

Kini, mereka terjerat utang dengan total tagihan ditaksir miliaran rupiah. Sebagian dari mereka bahkan diteror oleh penagih utang, atau debt collector.

Sebanyak 331 orang terjerat pinjaman online karena menjadi korban penipuan dengan iming-iming imbal hasil yang besar.

Dari jumlah tersebut, 116 di antara mereka adalah mahasiswa IPB di Jawa Barat.

Humas IPB, Yatri Indah Kusuma Astuti, menyebut, apa yang terjadi pada para mahasiswa itu adalah “penipuan untuk investasi”. Mereka diminta berinvestasi dengan dana pinjaman online dan diiming-imingi bagi hasil 10% per bulan dari nilai investasi yang mereka berikan.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan 116 Mahasiswa IPB yang Terjerat Pinjol

Alih-alih mendapat untung, kini mereka malah mendapat buntung. Sebab selain tak menerima keuntungan, mereka juga harus membayar cicilan utang dari pinjaman online.

“Mahasiswa kan sebetulnya nggak punya uang banyak ya, jadi mereka dibantu untuk mendaftarkan diri ke pinjaman online oleh oknum ini. Kemudian setelah cair dananya, diminta untuk transfer ke rekening si oknum,” jelas Yatri kepada wartawan BBC News Indonesia Ayomi Amindoni, Rabu (16/11/2022).

“Jadi mahasiswa sebetulnya tidak mendapat hasil apa-apa, dengan janji nanti setiap bulan dapat keuntungan 10 persen," kata dia.

Pada satu bulan pertama, kata Yatri, cicilan itu memang dibayarkan. Namun pada bulan-bulan berikutnya, tak dibayarkan. Sejak itulah, debt collector menagih utang kepada para mahasiswa.

Dia mengatakan dalam kasus penipuan itu, masing-masing mahasiswa IPB berutang melalui pinjaman online sekitar Rp 2 juta hingga belasan juta rupiah.

Baca juga: Duduk Perkara Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol hingga Miliaran Rupiah, Ini Penjelasan Rektor dan Polisi

Dia memperkirakan jumlah utang 116 mahasiswa yang dilakukan melalui pinjol itu sekitar Rp 900 juta.

Hingga saat ini, kasus penipuan ini masih dalam penyelidikan kepolisian Kota Bogor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa apa yang terjadi pada ratusan mahasiswa itu adalah “modus penipuan baru”.

Sementara itu, ekonom INDEF berpendapat banyaknya mahasiswa menjadi korban penipuan, mengindikasikan minimnya literasi keuangan digital.

"Ini akhirnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Jadi ini pelajaran penting bagi masyarakat kita, jika ingin berinvestasi kenali risikonya dan jangan gunakan uang dari hasil meminjam," peneliti INDEF Nailul Huda.

'Ditagih bayar cicilan tapi tak punya uang'

IlustrasiShutterstock/Melimey Ilustrasi
Humas IPB, Yatri Indah Kusuma Astuti. Teror para penagih utang membuat mahasiswa mulai khawatir.

"Mereka khawatir dan was-was, takut ketahuan orang tuanya, takut ketahuan institusi dan takut kena sanksi akademik”, ujar dia.

Namun kemudian, ada orang tua mahasiswa yang melapor ke pihak kampus, dan sejak itulah kasus penipuan ini mulai terkuak.

“Ternyata sudah banyak mahasiswa yang melapor ke polisi. Jadi mereka sudah inisiatif melapor ke polisi," jelas dia.

“Kami baru dapat datanya setelah mereka mau terbuka Semula mereka tidak mau terbuka karena takut sanksi akademik,” terang Yatri kemudian.

Baca juga: Rektor IPB: Ratusan Mahasiswa Terjerat Pinjol adalah Korban Penipuan

Dia khawatir bahwa penipuan yang terjadi pada para mahasiswa IPB adalah “fenomena gunung es” dan jumlah para mahasiswa yang menjadi korban sebenarnya lebih banyak dari yang tercatat.

“Mungkin masih ada lagi, mungkin juga teman-teman dari kampus lain kena masalah semacam ini," kata dia.

Diakui oleh Yatri bahwa banyak mahasiswa mulai resah, sebab sebentar lagi mereka akan memasuki masa ujian. Namun utang yang kini menjerat, membuat mereka "galau”.

“Kondisinya sekarang resah, bingung, ditagih supaya membayar cicilan tapi nggak punya uang dan memang tidak memanfaatkan apa-apa, jadi mereka saat ini benar-benar sedang galau,” kata Yatri.

Oleh sebab itu, pihak kampus kini sedang memberikan pendampingan, termasuk pendampingan psikologis jika ada di antara para mahasiswa yang mengalami depresi.

Baca juga: Tips agar Terhindar dari Pinjol Ilegal, Apa Saja?

Selain itu, rektorat IPB tengah meminta pendapat OJK untuk memediasi agar pinjaman itu dibekukan, supaya bunga pinjaman tidak terus bergulir dan membuat utang kian bengkak.

Selanjutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membicarakan hal itu dengan perusahaan pinjaman online terkait.

“Memang pinjolnya enggak salah sebetulnya, ini kan masalahnya di oknum.”

Hingga Rabu (16/11/2022) Kepolisian Kota Bogor telah menerima dua laporan polisi dan dua laporan pengaduan terkait kasus penipuan ini.

Wakapolres Kota Bogor, AKBP Ferdy Irawan, menjelaskan bahwa jumlah korban penipuan yang sebelumnya tercatat 311 orang telah bertambah menjadi 331 orang.

“Tapi itu campuran antara mahasiswa dan orang-orang umum, memang sebagian besar itu mahasiswa IPB,” jelas Ferdy kepada BBC News Indonesia.

Baca juga: Duduk Perkara Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol hingga Miliaran Rupiah, Ini Penjelasan Rektor dan Polisi

Sebelumnya Ferdy memperkirakan para korban itu menderita kerugian hingga Rp2,1 miliar.

Angka Rp 2,1 miliar itu, katanya berdasar akumulasi tagihan maupun bunga yang harus mereka bayarkan dalam pinjaman online yang sudah dilakukan para korban.

“Kami masih melakukan klarifikasi untuk tambahan total kerugiannya, tapi ini harus kita pastikan apakah angka itu yang murni diterima pelaku, tentunya nanti akan ada bukti pengiriman transfer dan sebagainya, atau hanya angka yang muncul akumulasi dari kerugian investasi yang sudah mereka berikan maupun tagihan pinjaman yang sudah mereka ajukan ke pinjaman online,” ungkap dia.

Pelaku bukan alumni IPB

Ilustrasi penipuanJohn Noonan Ilustrasi penipuan
Berbeda dengan pemberitaan media yang menyebut bahwa pelaku penipuan adalah senior para mahasiswa, Yatri memastikan bahwa yang disebutnya sebagai “oknum” itu tidak tercatat sebagai mahasiswa atau alumni IPB.

“Orang dari luar, tapi memang dia pernah datang ke kampus IPB. Mungkin kenal dengan kakak tingkat, kemudian dikenalkan ke adik-adiknya. Tapi yang bersangkutan bukan alumni IPB," kata Yatri.

Lebih jauh, Yatri menjelaskan bahwa “oknum” tersebut memiliki toko daring.

Untuk meningkatkan rating dan menambah investasi, dia menarik uang banyak-banyak dari mahasiswa dan menyebutnya sebagai “proyek kerja sama”.

Baca juga: Waspada! Ini 9 Ciri-ciri Pinjol Ilegal

“Kenal dengan satu, dua mahasiswa, dia follow up, dan hebatnya bisa membuat mahasiswa jadi percaya. Dia mampu meyakinkan orang supaya ikut kerja sama dengan dia walaupun sebetulnya nggak ada jaminan,” jelas Yatri.

Kejelasan status pelaku diperkuat oleh klarifikasi Wakapolres Kota Bogor, AKBP Ferdy Irawan.

“Kalau dari data yang ada, berdasar KTP dan keterangan para korban, dia bukan mahasiswa IPB dan pekerjaannya swasta,” kata Ferdy.

Terduga pelaku penipuan, lanjut Ferdy, mengarah pada satu nama dengan modus yang serupa.

Penipuan terhadap ratusan korbannya itu diduga dilakukan sejak Januari hingga Oktober silam. Adapun para korban mengetahui investasi ini dari mulut ke mulut yang memperkenalkan mereka pada pelaku.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa IPB Terlibat Pinjol, OJK: Pemberi Pinjaman Perusahaan Pembiayaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bandung Tertutup Mendung, Hilal Tak Terlihat dari Observatorium Bosscha

Bandung Tertutup Mendung, Hilal Tak Terlihat dari Observatorium Bosscha

Bandung
Polda Jabar Sita 200 Bal Pakaian Bekas Impor di Bandung

Polda Jabar Sita 200 Bal Pakaian Bekas Impor di Bandung

Bandung
Imbas Larangan Pakaian Bekas Impor, Banyak Pedagang Pasar Cimol Gede Bage Bandung Tutup Lapak

Imbas Larangan Pakaian Bekas Impor, Banyak Pedagang Pasar Cimol Gede Bage Bandung Tutup Lapak

Bandung
Observatorium Bosscha ITB Lakukan Pengamatan Hilal

Observatorium Bosscha ITB Lakukan Pengamatan Hilal

Bandung
Pemkab Karawang Keluarkan Maklumat, Dilarang Main Petasan sampai Sahur on the Road

Pemkab Karawang Keluarkan Maklumat, Dilarang Main Petasan sampai Sahur on the Road

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 22 Maret 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 22 Maret 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Cek Jalur Pantura, Polisi Prediksi Pasar Tumpah Jadi Sebab Macet Saat Mudik

Cek Jalur Pantura, Polisi Prediksi Pasar Tumpah Jadi Sebab Macet Saat Mudik

Bandung
Terkubur Longsor Seharian, Jalan Raya Cianjur-Bandung Barat Akhirnya Terbuka

Terkubur Longsor Seharian, Jalan Raya Cianjur-Bandung Barat Akhirnya Terbuka

Bandung
Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

Bandung
Fakta Kasus Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan oleh Calon Kades yang Kalah: Pelaku dan Korban Bersaudara

Fakta Kasus Anggota DPRD Sukabumi Ditodong Senapan oleh Calon Kades yang Kalah: Pelaku dan Korban Bersaudara

Bandung
Penikmat 'Thrifting' soal Larangan Pakaian Bekas Impor: Enggak Bisa Gitu Dong, Kan Kebebasan Memilih

Penikmat "Thrifting" soal Larangan Pakaian Bekas Impor: Enggak Bisa Gitu Dong, Kan Kebebasan Memilih

Bandung
Buntut Kepala Bappeda Positif Sabu, Semua Pegawai Pemkot Tasikmalaya Dites Urine

Buntut Kepala Bappeda Positif Sabu, Semua Pegawai Pemkot Tasikmalaya Dites Urine

Bandung
Ridwan Kamil: 2023 Jabar Fokus Benahi Jalan

Ridwan Kamil: 2023 Jabar Fokus Benahi Jalan

Bandung
Ditinggal Komplotan, Begal di Karawang Diciduk Polisi

Ditinggal Komplotan, Begal di Karawang Diciduk Polisi

Bandung
Enggan Kembali ke Sekolah Lama, Guru Pengkritik Ridwan Kamil Cari Pekerjaan Lain

Enggan Kembali ke Sekolah Lama, Guru Pengkritik Ridwan Kamil Cari Pekerjaan Lain

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke