CIANJUR, KOMPAS.com - Malam kedua setelah gempa magnitudo 5,6, sebagian warga Cianjur, Jawa Barat, masih memilih tidur di luar rumah.
Hal ini sebagaimana terpantau di beberapa lokasi seputaran jalan protokol Cianjur dan beberapa tempat lainnya.
Warga belum berani tidur di dalam rumah karena masih merasakan getaran akibat gempa susulan.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Cianjur Bisa Berulang 20 Tahun Lagi, Apa yang Harus Dilakukan?
Egi Sugiharto (30), seorang warga Bayubud, Rancagoong, Cianjur, memilih tidur di luar rumah bersama warga lain karena masih trauma dan belum berani beraktivitas di dalam rumah, apalagi tidur di malam hari.
Tidak hanya malam hari, Egi juga mengaku mengurangi aktivitas dalam rumah pada siang hari.
"Pokoknya masih pada takut apalagi sampai saat ini masih terasa ada gempa," kata Egi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.
Egi bersama belasan warga lainnya pun memilih tidur di dalam tenda yang dibuat dari terpal.
"Kebetulan ada area bekas pesawahan di dekat perkampungan jadi memanfaatkannya," ujar Egi.
Baca juga: BMKG: Gempa Susulan di Cianjur Semakin Melemah
Di tempat terpisah, Neng Raisa (19) menuturkan, warga sempat menggelar tikar di lapangan untuk tidur malam ini.
Namun, karena sempat hujan, ia dan warga lain memilih pindah ke teras dan pelataran rumah.
"Ada juga yang tidur di masjid, masih pada tidak mau di rumah soalnya," ucap warga Karangtengah Cianjur, ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.