BANDUNG, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyimpan trauma bagi keluarga Mudi (32).
Mudi dan keluarganya tinggal di Kampung Burangkeng, Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Kecamatan Cugenang jadi lokasi terparah akibat gempa itu. Banyak bangunan di kampungnya porak-poranda akibat guncangan gempa.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur di Wilayah Terisolir akan Dievakuasi dengan Helikopter, Ada 4 Titik Lokasi
Mudi bercerita, pada Senin (21/11/2022) siang hari, ia yang sedang bekerja di Bekasi mendapat telepon dari adiknya, Yusuf (32). Sebelumnya, ia juga sempat merasakan gempa tersebut.
Yusuf mengabarkan bahwa anak Mudi, Emrifal Muhammad (8), tertimpa bangunan saat sedang sekolah agama di Madrasah Tarbiyatusshibyan.
"Saya lagi kerja kan di Bekasi dapat telepon dari adik saya, katanya anak saya ketimpa bangunan. Gak banyak mikir saya langsung pulang," kata Mudi saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Foto udara dampak kerusakan gempa bumi dan longsoran di Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Selasa (22/11/2022)..Yusuf juga menceritakan saat kejadian yang membuat seluruh warga kampungnya panik berlarian.
Baca juga: 10 Korban Gempa Cianjur Dirawat di Cimahi, 5 Orang Harus Operasi karena Patah Tulang
Kala itu, ia sedang ada keperluan di kampung tetangga. Ketika gempa berlangsung ia lari menuju area terbuka.
"Saya langsung kepikiran anak kakak saya. Saya langsung lari menuju sekolahnya. Sampai di lokasi, saya lihat bangunan sudah ambruk," tutur Yusuf.
Salah satu gambar dari kerusakan yang diambil dari lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022)."Alhamdulillah Rifal ketemu dalam posisi sujud tertimbun bangunan di lantai satu. Ibu Rifal juga kena, tapi di lantai dua," kata Yusuf.
Saat ditemukan, kata Yusuf, Rifal mengalami luka di bagian wajah. Ia bergegas mencari pertolongan medis untuk Rifal.
Baca juga: Hari Ketiga Gempa Cianjur, BNPB: Tidak Ada Lagi Warga Terisolir
Yusuf menuturkan, saat kejadian ia menyaksikan banyak siswa madrasah yang tertimbun. Banyak pula yang akhirnya dinyatakan meninggal.
"Saat kejadian, yang saya tahu ada dua anak meninggal," ucapnya.
Mudi mengatakan, setelah sempat dirawat di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Rifal dirujuk ke RSHS Bandung pada Selasa (22/11/2022).
"Anak saya mengalami pipi sobek, benturan di kepala belakang, mata bengkak. Istri saya kena bagian pundak, tapi tidak dirawat," katanya.
Salah satu kondisi bangunan yang porak poranda diterjang gempa M 5,6 CianjurMudi merasakan rasa trauma mendalam yang dialami anaknya. Apalagi, kata Mudi, Rifal bercerita sempat memegang tangan temannya di bawah reruntuhan bangunan.
"Anak saya trauma, di bawah reruntuhan bangunan pegang tangan temannya yang meninggal," ucap Mudi sambil menitikan air mata.
"Dia bilang, ayah aku megangin tangan temen aku, udan gak bergerak. Kemarin baru dapat kabar bahwa anak itu meninggal," tutur Mudi.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Butuh Tenda Darurat, Tidur di Pinggir Rel, Ada Banyak Bayi dan Anak-anak
Setelah kejadian itu, kata Mudi, Rifal sering terbangun dan mengigau.
"Anak lagi tidur nyenyak kebangun lalu manggil ibunya, bu tolong bu tolong. Istri saya juga trauma," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang