Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Cianjur, Balita 4 Tahun Peluk Adiknya Ditemukan Selamat di Reruntuhan Rumah, Kepalanya Terluka

Kompas.com, 26 November 2022, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Hingga Jumat (25/11/2022) malam, korban meninggal dan sudah teridentifikasi menjadi 310 orang dari sebelumnya 272 korban

Namun di balik cerita pilu, ada juga kisah para korban gempa Cianjur yang berhasil selamat meskipun sempat tertimpa reruntuhan bangunan.

Salah satunya balita berusia empat tahun, Salmatul Sahada. Bocah yang akrab dipangil Salma itu berhasil menyelamatkan adiknya yang masih bayi.

Baca juga: Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Selamat dari Gempa Cianjur gara-gara Jemuran

Petugas menemukan Salma sedang memeluk adiknya di antara reruntuhan rumahnya. Deden (35), ayah Salma menceritakan bagaimana anaknya selamat dari gempa Cianjur.

Sebelum gempa, istri Deden dan empat anaknya sedang berada di dapur. Ketika itu Salamatul sedang bermain dengan adik-adiknya.

Saat gempa terjadi, istri Deden hanya bisa menyelamatkan dua anaknya yakni Fatihudin (2) dan Zaenal Abidin (1) yang sedang berada di gendongannya.

"Salma lagi main sama adek-adeknya di dapur sama istri saya juga pas gempa tuh. Kebetulan saya lagi di luar, kerja, pas tahu ada gempa saya langsung pulang mencari mereka," ujar Deden saat ditemui di posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022) siang.

Baca juga: Sempat Tertimpa Reruntuhan Rumah, Bayi di Pasir Sapi Selamat Saat Gempa Cianjur

Ia pun berusaha mencari anaknya dan menemukan anaknya berada di bawah reruntuhan rumahnya.

"Karena pertolongan Allah juga yah, saya mendengar teriakannya. Langsung saya cari sumber suaranya. Alhamdulillah ketemu, langsung saya bantu keluar dari reruntuhan," ucapnya.

"Jadi pas diselamatkan tuh, posisi lagi pelukan. Kecuali Salma emang lagi main sendiri. Salma kepalanya kena puing terus sampai luka," tambah Deden.

Deden mengaku bersyukur masih bisa bertemu dengan anak serta istrinya meski rumahnya kini rata dengan tanah.

"Bersyukur masih bisa dipertemukan, sekarang tinggal jalanin aja ke depannya. Engga apa-apa rumah rusak yang penting bisa bertemu keluarga," ucapnya.

Untuk sementara Deden dan keluarga tinggal di posko pengungsian halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, di Cianjur.

Baca juga: Korban Gempa di Cianjur Mengorek-ngorek Puing Reruntuhan untuk Cari Makanan Ringan

Tangis Salma pecah saat tim medis mengganti perban di kepala Salma yang terluka akibat tertimpa renruntuhan rumahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau